Pemerintah Indonesia mengakui terjadinya pelanggaran HAM berat dalam 12 peristiwa di masa lalu, dan menegaskan penyesalan mendalam atas peristiwa-peristiwa tersebut.
Presiden Jokowi saat menerima laporan dan rekomendasi Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat di Masa Lalu (PPHAM) menyatakan: "Simpati dan empati mendalam kepada para korban dan keluarga korban ke-12 peristiwa tersebut."
"Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai di berbagai peristiwa," kata Presiden Jokowi.***