Swedia sendiri telah mengatakan bahwasanya negara Swedia telah memenuhi bagian dari memorandum tersebut.
Akan tetapi, pihak Turki menuntut lebih, dan menganggap 130 orang sebagai teroris.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar telah mengatakan dirinya sudah melakukan diskusi secara personal dengan Presiden Erdogan.
Menhan Turki telah berdiskusi secara personal dengan Presiden Erdogan mengenai kurangnya tindakan untuk membatasi Swedia terhadap Turki.
Dan juga pasal Swedia ingin bergabung bersama NATO di sela pertemuan Ankara dan Ukraina.
Presiden Erdogan mengakui tak terima Swedia menjadi bagian dari NATO, dan masih mempertimbangkan hak demikian.
Tak hanya Erdogan yang ngamuk pasal Al-Qur'an dibakar di Swedia.
Sejumlah masyarakat Turki pun melakukan unjuk rasa terkait Al-Qur'an yang dibakar.
Yayasan keagamaan Turki Istanbul Syriac Kadim Foundation mengecam tragedi pembakaran Al-Qur'an oleh politikus Swedia.
"Tidak dapat diterima penghinaan terhadap nilai-nilai sakral, dengan tujuan apa pun, atas nama kebebasan," tulis yayasan tersebut di Twitter.
Kecaman itu datang setelah pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), Rasmus Paludan, membakar sebuah Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di ibu kota Swedia, Stockholm.
Lantaran Swedia telah memberikan izin rencana pembakaran kitab suci umat Islam tersebut, Ankara membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson ke Turki.
Artikel Terkait
Turki cemburu, Indonesia kedatangan NASAMS 2 dari Amerika Serikat, TNI AU semakin perkasa
Kepala TURMAFOR Turki ungkap pelatihan pasukan khusus NATO diambil alih oleh militer Turki
Ogah patuhi Jerman, Polandia nekat kirim tank tempur leopard ke Ukraina
PM Polandia sebut tetap kirimkan tank leopard untuk Ukraina meskipun tanpa persetujuan Jerman
Debat parlemen, Menlu Belanda pertimbangkan pasok jet tempur F-16 ke Ukraina
Menlu Belanda risih desakan Zelenskiy pasok jet tempur F-16, sebut kabinet masih mempertimbangkan