Sebelumnya, diketahui bahwasanya Menteri Luar Negeri China Qin Gang telah lebih dulu berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Menlu China dan Menlu Iran ini telah lebih dahulu saling berkomunikasi via telepon.
Menlu China kepada Menlu Iran terkait nuklir mengaku mendukung penuh Iran dalam negeoisasi nuklir.
“China menghargai ketulusan dan fleksibilitas Iran, mendukung Iran dalam menjaga hak dan kepentingannya yang sah, serta meminta pihak lain untuk tetap berkomitmen pada dialog dan negosiasi" ucap Menlu China Qin Gang
Dalam percakapan via telepon itu, China mengatakan bahwasanya berjanji untuk terus mendukung Iran dan fleksibel dalam negoisasi nuklir.
Menlu China ini juga telah menyampaikan dukungan kepada Menlu Iran bahwasanya China untuk Iran dalam menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorialnya.
"China dalam hal ini siap bekerja sama dengan Iran untuk menegakkan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional seperti prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, dan menjaga kewajaran dan keadilan internasional," ucap Menlu Iran.
Atas pembicaraan tersebut, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan terimakasih atas dukungan China kepada Iran.
Menlu Iran mengatakan bahwa Iran akan bekerja sama dengan China “untuk saling mendukung satu sama lain dalam isu-isu terkait kepentingan utama serta integritas teritorial dan kedaulatan masing-masing.”
“Iran mendukung China dalam memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan bersedia memperkuat kerja sama di bawah kerangka kerja ini,” ujar dia.
Amir-Abdollahian juga memberi pengarahan kepada Qin tentang kemajuan terbaru dalam pembicaraan tentang pengaktifan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Barat berpendapat bahwa pembicaraan nuklir terhenti karena Iran membuat tuntutan yang tidak ada hubungannya dengan JCPOA.
JCPOA adalah kesepakatan tentang aktivitas nuklir Iran yang dibentuk pada 2015 kemudian dibatalkan pada 2018 oleh Donald Trump.
Artikel Terkait
Menguak 5 fakta unik negara Iran, selain penghasil nuklir negara ini punya kalender sendiri !
Persiapan serang Iran, Israel ungkap Iran mampu dan berpotensi besar untuk menciptakan empat bom nuklir
Wow! Mesir akan luncurkan jet tempur Su-35 produksi Rusia untuk Iran Maret mendatang
Resep cemilan ringan ala Iran kufteh tabriz yang easy dan praktis
Mendagri Iran kecam Uni Eropa terkait penetapan IRGC sebagai teroris