Ia menganggap pertemuan tersebut baik untuk masyarakat.
“Saya ingin bilang (pertemuan itu) baik untuk bangsa, karena tokoh, baik yang dianggap berseberangan, baik yang sejalan, selalu bertemu, berdiskusi, paling tidak itu akan membuat masyarakat lebih lega,” kata dia.
“Daripada kita perang urat saraf, saling menyindir, dan lain-lain,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, pertemuan itu sebagai contoh yang baik terhadap setiap insan politik di Indonesia.
Baca Juga: Bang Martin kuasa hukum Brigadir J: Tuntutan hukuman Ferdy Sambo, Jaksa Penuntut Umum kurang...
"Enggak ada urusannya (soal capres) menurut saya. Pak Luhut kawan lama, konteks pertemuan itu walau mereka dua tokoh bangsa, itu adalah pertemuan pribadi, tidak ada urusan dengan politik," kata Ali.
Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, isu reshuffle kabinet memang tengah hangat.
Pasalnya, baik Jokowi maupun Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak menutup kemungkinan terjadi reshuffle dalam waktu dekat.
Bahkan, PDI-P melalui Ketua DPP nya, Saiful Djarot, blak-blakan menteri dari Nasdem harus dicopot.
Makanya sangat dimungkinkan pertemuan tersebut adalah salah satu akibat adanya rencana reshuffel oleh pemerintah.***
Artikel Terkait
Daftar tunggu sangat panjang, DPR minta pemerintah prioritaskan keberangkatan haji bagi Lansia
Nikita Mirzani tag embassy German, melapor tentang bunda Corla mau pindah gak mau bayar pajak 500.000 Euro
Tak mau kalah dengan Inggris, Kanada akan segera kirimkan tank tempur ke Ukraina
Ridwan Kamil resmi gabung Partai Golkar, langsung dapat jabatan strategis
Menteri Agama pastikan jemaah haji masuk asrama haji 23 Mei dan kloter pertama berangkat ke Madinah 24 Mei