JAKARTA INSIDER – Seorang warga Kabupaten Gunugnkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan positif terjangkit antraks.
Untuk mencegah penyebaran antraks lebih lanjut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan surveilans penyebaran antraks pada hewan ternak.
Terkait munculnya kembali antraks di wilayah kerjanya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widiastuti di Gunungkidul, mengatakan hasil surveilans di Karangmojo tidak ada laporan hewan mati mendadak.
"Kami menduga penularan terjadi akibat spora di wilayah asal," kata Retno, melansir Antara (12/1).
Di Kabupaten Gunungkidul, lanjut Retno, masih ada tiga wilayah pengendalian antraks, yakni Hargomulyo, Grogol, dan Gombang.
Ternak di tiga wilayah itu mendapatkan vaksin selama 10 tahun ke depan.
Saat ini, petugas tengah menggencarkan penyuntikan antibiotik dan vaksinasi pada hewan ternak, dan sudah lebih dari 3.500-an ekor hewan ternak divaksinasi.
Baca Juga: Denny Darko: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto akan menguasai pilpres 2024.
"Vaksinasi diberikan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Setiap tahunnya disuntik dua kali," kata Retno.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan suspek antraks ditemukan di Puskesmas Karangmojo II, saat seorang warga dari Eromoko, Wonogiri, mengunjungi saudaranya akhir Desember 2022 lalu.
Saat itu, pasien mengeluhkan luka-luka atau kelainan pada kulit.
Hasil pemeriksaan, yang bersangkutan positif antraks dan dilakukan penanganan medis.
Baca Juga: Dipercaya sebagai pembawa keberuntungan, inilah 5 fakta unik kucing belang tiga
