Pencabutan Kewarganegaraan Ukraina oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy dari sekutu putin: Pilihan kami tepat

JAKARTA INSIDER - Pada hari Selasa malam, 10/01/2023 Presiden Volodymyr Zelenskyy sampaikan pidatonya bahwa dirinya telah mencabut kewarganegaraan Ukraina dari empat tokoh politik.

Adapun 4 tokoh politik yang dimaksudkan tersebut adalah pro-Kremlin Viktor Medvedchuk, yang kemudian di move ke Rusia pada tahun lalu pada saat kesepakatan pertukaran tahanan dengan Ukraina

“Saya telah memutuskan untuk mengakhiri kewarganegaraan empat orang: Andriy Leonidovych Derkach, Taras Romanovych Kozak, Renat Raveliyovych Kuzmin dan Viktor Volodymyrovych Medvedchuk,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: 5 shio paling hoki jelang Imlek 2023, rezeki dari langit hingga banjir cuan sepanjang tahun

Menurut Zelenskyy, pilihannya tersebut telah tepat atas beberapa pertimbangan yang telah dipikirkan jauh-jauh hari.

"Jika wakil rakyat memilih untuk tidak melayani rakyat Ukraina, tetapi para pembunuh yang datang ke Ukraina, tindakan kami akan tepat," ujarnya.

Medvedchuk, yang merupakan salah satu sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, diberitahukan telah memimpin partai yang dianggap pro-Rusia terlarang Platform Oposisi.

Baca Juga: Venna Melinda akan gugat cerai Ferry Irawan, Verrell Bramasta: Semoga ini keputusan tepat

Hal tersebut dilakukan demi Kehidupan di Ukraina serta menghantam tuduhan makar sebelum dimove ke Moskow pada bulan September 2022 lalu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh JAKARTA INSIDER, Medvedchuk bertemu Putin untuk pertama kalinya pada tahun 2003.

Pada saat itu juga, ia mengelola kampanye untuk pemilihan Viktor Yanukovich, yakni seorang calon presiden yang sangat pro-Moskow.

Kemenangan Yanukovich dalam pemungutan suara tahun 2004 memicu Revolusi Oranye, pemberontakan pro-Barat pertama di Ukraina, yang penyelenggaranya menuduh Medvedchuk mencurangi pemungutan suara.

Baca Juga: Venna Melinda dikabarkan patah tulang rusuk pasca KDRT Ferry Irawan, Hotman Paris bereaksi, mengejutkan

Kemenangan yang diraih oleh kandidat saingan Viktor Yushchenko pada saat gelaran pemilihan putaran kedua telah memberikan tanda kejatuhan sementara Medvedchuk.

Walaupun demikian, dia tak mau tinggal diam dan mulai membangun kerajaan media yang pada akhirnya akan meliputi seluruh tiga jaringan televisi dan serangkaian publikasi.