Refly Harun juga mengatakan bahwa publik seharusnya bisa menghargai sikap yang diambil oleh Cak Nun.
"Jadi tidak salah juga tidak apa-apa juga ya," kata Refly.
Sementara itu kepada pihak yang mengkritik sikap Cak Nun dengan keras, Refly mengingatkan agar sebaiknya sebagai masyarakat kita mampu menghargai perbedaan aspirasi.
"Jangan kita bilang gak jelas kalau aspirasinya berbeda dengan kita ya," tegas Refly.
"Mungkin anda pendukung Anies serta pendukung Ganjar kita hargai sikap orang nggak apa-apa," imbuhnya.
Refly juga menjelaskan bahwa pada dasarnya sikap yang paling penting adalah tergantung pada value alias nilainya.
"Kalau anda misalnya berpihak hanya karena uang karena sumbangan itu anda sudah kehilangan nilai ya kira-kira begitu," kata Refly.
Beberapa warganet juga sepakat bahwa sikap Cak Nun untuk tidak menerima Anies maupun Ganjar tetapi menerima Prabowo adalah hal yang tepat.
Hal itu lantaran Cak Nun diduga menganggap Prabowo tidak menjadi bagian dari perdebatan Cebong dan kampret serta Kadrun sehingga tak akan memicu keributan.
Cak Nun juga menyebut jika Ganjar atau Anies sampai terpilih maka itu akan menjadi permusuhan dan memecah belah perdamaian.
"Saya tidak mau menemui Anies karena nggak mau nambah orang ribut nanti," kata Cak Nun.***
Artikel Terkait
Waketum Partai NasDem Ahmad Ali bantah Siswono Yudo Husodo mundur karena pencapresan Anies Baswedan
KPK bantah salah satu pimpinannya ngotot naikkan status dugaan korupsi Formula E yang menyeret nama Anies
Ganjar Pranowo tak populer di medsos, Anies Baswedan jawaranya
Fahri Hamzah kritik Anies Baswedan yang terlalu sering mengumpulkan massa: Jangan terlalu berlebihan!
Belum memutuskan akan berkoalisi, benarkah PKS dan Demokrat kabur dari Anies Baswedan? Begini komentar netizen