Tren kerja ala Quiet Quitting, kerja santai sesuai argo yang rawan kena PHK. Antitesa dari Hustle Culture

photo author
- Sabtu, 7 Januari 2023 | 05:59 WIB
Ilustrasi. Kerja ala quit quitiing bikin suasana kerja bahagia bebas stress.
Ilustrasi. Kerja ala quit quitiing bikin suasana kerja bahagia bebas stress.

JAKARTA INSIDER – Istilah quiet quitting cukup baru di kalangan dunia pekerja.

Secara harfiah, quiet quitting artinya berhenti secara diam-diam. Dalam artian, mereka diam-diam berhenti mencurahkan kemampuan ekstranya dalam bekerja.

Sederhananya, quit quiting dapat diartikan sebagai prilaku pekerja yang hanya bekerja sesuai argo berjalan, tidak lebih dan tidak kurang. Kerja sesuai jabatan.

Baca Juga: Cipta, adik Indra Bekti ungkap kondisi terkini Indra Bekti pasca jalani tes MRI: Dia luar biasa

Melihat maknanya, jelas bahwa quiet quitting berlawanan dengan hustle culture yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya.

Di mana, dalam hustle culture seorang pekerja terdorong untuk lembur atau bekerja di luar job descripti utama pekerjaan mereka.

Dalam hustle culture, tak jarang prinsip kerja ini secara tak langsung memaksa karyawan untuk mendedikasikan diri guna mencapai kekayaan dan kemakmuran secepat mungkin.

Fenomena hustle culture sendiri umumnya berlaku pada angkatan kerja dari generasi milenial dan gen Z.

Baca Juga: Hustle Culture, budaya gila kerja yang menghinggapi para milenial dan gen Z. Begini ciri dan cara mengatasi

Melansir DBC.com, setidaknya ada 4 alasan penyebab quiet quitting terjadi. 

  1. Gaji yang tidak sebanding dengan beban kerja

Salah satu hal terbesar pendorong Quiet Quitting adalah gaji mereka nggak sebanding dengan beban kerja yang wajib dipenuhi.

Sementara itu atasan mereka selalu menuntut dan memberi porsi kerja secara banyak, namun tidak memberikan imbalan ataupun bonus yang sesuai.

Baca Juga: Jangan pernah bangun kesiangan. Agar pikiran lebih fokus dan hidup lebih bahagia

  1. Kurang apresiasi

Meski sudah menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin, tapi atasan kamu Anda cuek bahkan cenderung nggak menghargai semua usaha yang telah Anda lakukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: dbs.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X