JAKARTA INSIDER - Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pemilu dengan sistem proporsional tertutup ibarat beli kucing dalam karung, namun pendapat berbeda dilontarkan Dr. Mexasai Indra.
Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Riau (UNRI) ini justru sistem proporsional tertutup dapat menghadirkan pemilu yang lebih murah dan mewajibkan partai politik (parpol) untuk berbenah.
Namun Mexasai tak memungkiri bahwa dengan sistem proporsional tertutup ada banyak tantangan.
Menurutnya, meskipun pelaksanaan pemilu akan lebih sederhana dan murah, tantangannya adalah bagaimana partai-partai dapat melakukan pengkaderan politik secara baik.
Baca Juga: Jaloliddin Masharipov resmi mengenakan nomor punggung 77 imbas dari kedatangan Cristiano Ronaldo
Hal itu ia ungkap dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Menurut Mexasai, fungsi pendidikan politik harus dijalankan secara maksimal, sehingga partai-partai dapat menawarkan caleg yang terbaik bagi kepentingan rakyat.
"Dalam sistem nyoblos partai ini, partai politik dituntut untuk berbenah, karena jika tidak maka partai tersebut tidak akan dipilih rakyat," katanya.
Sementara itu, pendapat berbeda dilontarkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid.
Ia malah khawatir dengan pemilu dilakukan dengan sistem proporsional tertutup.
Alasannya, sistem proporsinal tertutup tersebut, artinya pemilu hanya dilaksanakan untuk memilih partai politik peserta pemilu.
Sementara rakyat yang oleh konstitusi dinyatakan sebagai pemilik kedaulatan, tidak memilih nama caleg yang disukainya.
"Bak "memilih kucing dalam karung", karena tidak memilih nama calon anggota legislatif yang dikenal atau dikehendaki untuk mewakilinya di lembaga parlemen di tingkat nasional maupun daerah," ujar Hidayat.
Artikel Terkait
Amien Rais: Pasca Pemilu 2024, Jokowi bisa menjadi Guru Bangsa
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Jelang tutup tahun 2022, tutup isu yang buat Pemilu 'ngambang'
HNW minta KPU konsisten persiapkan Pemilu 2024. Jangan sibuk dengan wacana Pemilu sistem tertutup. Bahaya!
Ketua Fraksi PAN ingatkan para hakim konstitusi. Parpol inginkan sistem pemilu dilakukan proporsional terbuka
PDIP, sistem pemilu proporsional terbuka ciptakan liberalisasi politik