"Kalau hujan, kami tetap bisa mengerjakan konstruksi huntap bagian dalamnya, yang penting atap sudah terpasang. Pengerjaan sejak pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB untuk memaksimalkan waktu," ujarnya.
Menurut Denny, sebanyak dua unit huntap dapat terbangun dalam waktu lima hari pengerjaan.
Selain di Desa Sirnagalih, pembangunan huntap juga sudah mulai dilakukan di Kecamatan Mande.
Sejalan dengan proses pembangunan huntap, BNPB juga terus melakukan distribusi dan pendirian tenda bagi warga yang masih mengungsi.
Salah satu lokasi yang dilakukan pendirian tenda berada di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kali ini, tenda yang didistribusikan berupa tenda keluarga dengan kapasitas 5 orang.
Tenda tersebut memiliki 3 ruang di dalamnya yaitu 2 kamar dan 1 ruang keluarga yang dibatasi dengan sekat kain.
Salah satu kepala keluarga yang mengungsi mengaku dirinya bersyukur karena tenda tempatnya mengungsi diganti menjadi tenda keluarga.
Pada saat hujan disertai angin, kerap kali tenda pengungsian dari bahan terpal bewarna biru itu mengalami kebocoran dan barang-barang milik keluarganya menjadi basah.
Distribusi tenda tersebut juga didukung oleh BPBD dari beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat seperti BPBD Kabupaten Cianjur dan Sukabumi.
Selain tenda, BNPB juga terus mendampingi Pemkab Cianjur dalam pemenuhan dan pendistribusian logistik konsumsi bagi warga terdampak.
Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikira,mendorong Pemkab Cianjur segera merelokasi permukiman warga di sepanjang zona patahan atau Sesar Cugenang.