Parpol 'Banteng Hitam Moncong Putih" masih nomor satu, tren elektabilitas naik lagi

JAKARTA INSIDER - Parpol berlambang 'Banteng Hitam Moncong Putih", elektabilitasnya masih menempati nomor satu, 23,5 persen. Belum tergoyahkan. Nomor dua ditempati Partai Gerindra, 13,7 persen dan nomor tiga Partai Golkar 9 persen.

Hasil ini diperoleh dari survei Charta Politika Indonesia pada 8-16 Desember 2022 dengan jumlah responden 1220 orang yang tersebar di 34 propinsi. Bulan sebelumnya, parpol berlambang 'Banteng Hitam Moncong Putih' tren elektabilitasnya, 21,7 persen.

Dari lima kali survei Charta Polittika Indonesia selama 2022 pada April, Juni, September, November dan yang terakhir Desember, parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Putih, selalu berada di nomor satu.

Baca Juga: Semangka hingga delima, 7 macam buah ini bisa menurunkan menurunkan darah tinggi

Hanya aja, jika dibandingkan dengan hasil survei pada April 2022, elektabilitas parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Puih di Desember 2022 mengalami penurunan.

Pada April 2022, elektabilitas parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Putih, 24,7 persen.

Sekali pun di Desember 2022, mengalami penurunan, elektabilitas parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Putih lebih tinggi dari perolehan suara di Pemilu 2019, 19,3 persen.

Tak berlebihan jika parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Putih berambisi untuk mencetak hattrick sebagai pemenang di Pemilu 2024.

Baca Juga: Apa ya mimpi Erina hingga pernikahannya seperti putri raja?

Dari 1220 responden survei Charta Politika Indonesia, sebaran per wilayah lebih banyak responden di Propinsi Sumatera, 20,5 persen, kedua, Jawa Barat 17,2 persen, Jawa Tengah & DIY 16,4 persen dan Jawa Tmur 15,6 persen.

Jika dilihat dari usia responden, paling banyak responden berusia 41-45 tahun, 13,2 persen, kemudian usia 36-40 tahun, 13,1 persen dan usia 46-50 tahun, 12,3 persen.

Selain parpol berlambang Banteng Hitam Moncong Putih yang naik elektabilitas di awal Desember, tiga parpol naik elektabikitasnya, PKB, Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Tak hanya Yudas Iskariot, inilah 4 pengkhianat Nabi dalam Islam, bagaimana nasibnya?