Peringatan Hari Ibu, Anies Baswedan unggah sosok sang nenek yang seorang pejuang. Bikin netizen merinding ...

photo author
- Minggu, 25 Desember 2022 | 08:15 WIB
Sosok nenek Anies Baswedan berumur panjang dan punya jasa untuk kemerdekaan Indonesia (aniesbaswedan)
Sosok nenek Anies Baswedan berumur panjang dan punya jasa untuk kemerdekaan Indonesia (aniesbaswedan)

JAKARTA INSIDER - Pada momen peringatan Hari Ibu pada 22 Desember lalu juga menjadi momen bersejarah bagi seorang Anies Baswedan.

Dalam ingatannya, calon presiden dari Partai NasDem ini selalu teringat akan jasa neneknya.

Dalam postingannya di akun instagram @aniesbaswedan, dilihat pada Minggu (25/12/2022), Anies mengunggah kalimat.

"Setiap Hari Ibu diperingati maka selalu juga teringat pada Nenek. Barkah namanya. Lahir & besar di Tegal, Jawa Tengah, seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan. Beliau adalah salah satu peserta Kongres Perempuan di Jogja, 1928."

Baca Juga: Ilmu parenting, belajar dari Al Khansa ibunda para mujahid sejati

Menurut Anies neneknya adalah seorang pejuang, aktivis pergerakan perempuan sejak pra kemerdekaan.

"Menjelang Kongres, Beliau berangkat sbg utusan dari Tegal, bersama para pegiat perempuan lainnya. Mereka sdh siap dgn tiket kereta ke Jogja."

"Saat tiba di Stasiun Tegal, mereka dihalau & dilarang naik kereta. Petugas2 Belanda saat itu mencegah para perempuan2 utusan utk bs berangkat ke Kongres Perempuan itu."
"
Perempuan2 itu tdk menyerah & tdk pulang ke rumah. Mereka melawan. Mereka menantang. Setelah berdebat & tak juga tembus. Tahukah apa yg mereka lakukan?"

Baca Juga: Puncak libur Natal 2022, PT KAI layani 154 ribu pelanggan yang gunakan kereta api jarak jauh pada H-2

"Para perempuan itu menuju ke depan lokomotif kereta yg sdh siap jalan. Mereka semua berbaring di atas rel kereta, berjejer para perempuan itu memaparkan badan. Dibawah terik matahari, depan moncong lokomotif mereka pasang badan, mereka tawarkan nyawa: berangkatkan kami atau matikan kami. Itulah harga mati yg senyatanya."

"Stasiun gempar. Belanda gentar. Akhirnya mereka diijinkan naik kereta. Berangkatlah mereka ke Jogja. Berkongres & ikut membangun pondasi perjuangan perempuan & perjuangan kemerdekaan."

"Semua itu dituturkan Nenek saat itu dgn penuh semangat. Tiap Hari Ibu diperingati, Beliau selalu teringat masa2 perjuangan itu."

Baca Juga: Bingung milih destinasi wisata libur Nataru? Ini wisata air sebening kristal di Banyuwangi yang recommended

"Nenek dikarunia umur panjang. Meski di masa tuanya hrs duduk di kursi roda, Nenek ttp baca koran tiap hari, mengikuti perkembangan & tetap ajak diskusi siapapun yg berkunjung hingga menjelang wafat di usia 93 tahun. Badannya memang tlh menua tp pikiran & semangatnya sll muda."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X