JAKARTA INSIDER - Perang antara Ukraina dan Rusia masih berkecamuk sampai dengan saat ini. Sudah hampir 6 bulan perang antara kedua negara ini terjadi.
Ukraina mendapat banyak bantuan dari negara-negara barat yang tergabung dalam NATO.
Negara-negara anggota NATO banyak mengirimkan pasokan senjata kepada Ukraina, sehingga Ukraina mampu untuk menahan Rusia dalam perang ini.
Beberapa senjata yang dipasok oleh NATO kepada Ukraina antara lain, artileri kaliber 155 milimeter, dan senjata howizer MFA milik Amerika Serikat.
Senjata tak kalah hebat yangdikirim ke Ukraina yakni senjata self-propelled Caesar milik Prancis, self-propelled PzH milik Jerman, sistem Pemanah dari Swedia dan masih banyak lagi.
Ukraina banyak menggunakan pasokan senjata tersebut secara aktif, terutama dibagian depan untuk mengahalau serangan Rusia.
Terlalu banyak memasok senjata ke Ukraina menyebabkan negara-negara Anggota diprediksi akan masuk kedalam jurang maut.
Memasok senjata terlalu banyak, tentu membuat negara-negara anggota mengeluarkan konsumsi amunisi yang sangat besar pula.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran oleh negara-negara anggota NATO, ditambah lagi dengan terjadinya kelangkaan bahan baku yang mereka alami imbas dari perang yang terjadi.
Baca Juga: Penderita asam urat masih boleh makan daging merah, asal rutin minum air rebusan ini
Sehingga dengan alasan inilah yang akan menyebabkan negara-negara Anggota NATO di prediksi akan masuk kedalam jurang maut apabila masih memaksa untuk mengirimkan pasokan senjata ke Ukraina.***