Korea Utara terancam! Kim Jong Un kecam Jepang dan siap kirim rudal balistik, ini penyebabnya

JAKARTA INSIDER – Korea Utara mengecam strategi baru Jepang di bidang keamanan dan memperingatkan bahwa tindakan yang dilakukan adalah salah.

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyebut tindakan Jepang saat ini berbahaya bagi situasi di kawasan Asia Timur dan akan memberi ancaman berupa peluncuran rudal balistik.

Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara, beberapa hari setelah Jepang mengungkapkan rencana pengembangan militer terbesar abad ini.

Baca Juga: Bos Pentagon kerahkan militer Ukraina berlatih di Jerman, Putin respon dengan santai: Silahkan berlatih

Imbas kebijakan Jepang yang akan melakukan pengembangan militer terbesar sejak Perang Dunia kedua membuat Korea Utara terancam

Dikutip jakartainsider.com dari ANTARA yang diakses pada Selasa 20 Desember 2022, rencana tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia Timur.

Tak hanya itu, Korea Utara masih menaruh rasa khawatir pada invasi Rusia di Ukraina yang masih berjalan hingga saat ini.

Baca Juga: Menteri ESDM kenalkan konversi kepada masyarakat dalam bentuk pimpin konvoi motor listrik

"Jepang sedang membawa krisis keamanan serius di Semenanjung Korea dan di kawasan Asia Timur dengan mengadopsi strategi keamanan baru yang secara efektif,” kata pejabat Korea Utara dalam pernyataan resmi.

“Hal ini menunjukkan kemampuannya melakukan serangan lebih dulu terhadap negara lain," imbuhnya.

Perlu diketahui jika situasi keamanan di kawasan Asia Timur telah berubah secara fundamental akibat kebijakan baru yang dilakukan Jepang.

Baca Juga: Presiden Moldova ketakutan, perang Ukraina Rusia makin ngeri dan anak-anak nyanyikan lagu Uni Soviet

Menurutnya saat ini Jepang telah melakukan pelanggaran Piagam PBB dan melakukan ancaman serius bagi perdamaian dunia.

"Kami perjelas sekali lagi bahwa kami memiliki hak untuk mengambil tindakan militer secara tegas dan menentukan demi melindungi hak-hak mendasar kami,” kata pejabat itu.