Jelang Pemilu 2024, jubir muda DPP PKB mencium gelagat Sindrom Thanos menjangkit Anies Baswedan

JAKARTA INSIDER - Dira Martamin, Juru Bicara Muda Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengatakan Anies Baswedan, Capres 2024 yang diusung Partai Nasdem, mulai menunjukkan tanda-tanda terkena gejala Sindrom Thanos.

"Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintahan antikritik. Ini tanda-tanda sudah terjangkit Sindrom Thanos," ujar Dira Martamin.

Sindrom Thanos berawal dari tokoh Thanos dalam Marvel Comics yang mempunyai karakter sebagai penjahat yang ingin melenyapkan separuh populasi alam semesta.

Baca Juga: Prancis tumbang di posisi runner-up Piala Dunia Qatar 2022, Didier Deschamps: Kami semakin menyesal

Thanos yang begitu kuat dan tak terkalahkan membuatnya selalu merasa paling benar dan paling hebat, sehingga muncullah fenomena baru yang disebut Thanos Syndrome. Sindrom yang terkait dengan perasaan paling benar dan paling hebat.

Merasa paling benar menyebabkan seseorang sulit menerima pendapat, masukan atau saran dan kritik orang lain. Menganggap keputusannya adalah yang terbaik dan memaksakan semua orang menerima dan mengikuti keputusannya.

Orang dengan Sindrom Thanos akan bersikap egois, keras kepala dan sulit merubah keputusan, walaupun menyadari keputusannya salah. Hidup dalam dunia dan pemikirannya sendiri dengan ukuran kebenaran pada dirinya.

Baca Juga: Rizky Billar bongkar godaan yang menghampirinya saat akan menikahi Lesti Kejora: Judi, minuman, wanita ...

Merasa paling hebat menyebabkan sikap meremehkan orang lain. Sulit menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan dan tidak pernah mau disalahkan. Merasa kelebihannya sebagai power untuk menyelesaikan semua masalah.

Fokus pada kelebihan diri sendiri, merasa paling unggul, paling pintar, paling tahu dan paling kuat. Kekuasaan akan membuatnya berbuat sewenang-wenang. Kekuatan akan membuatnya menyingkirkan orang-orang yang tidak sejalan. Tidak ada yang boleh menandingi kehebatannya apalagi mengalahkannya.

Bersikap "one man show", intoleransi dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, berupaya melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginannya.

Baca Juga: Pesan terakhirnya Lionel Messi soal keputusan di timnas Argentina

Menurut Dira, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari insta@totalpolitikcom, pemerintah di bawah komando Presiden Jokowi sangat terbuka dengan kritik. Bahkan, pada awal tahun 2021, tepatnya bulan Februari, Jokowi meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah.