PPP nomor urut 17 di Pemilu 2024, Mbah Moen: Angka 17 sangat istimewa

photo author
- Kamis, 15 Desember 2022 | 19:08 WIB
(alm) Mbah Moen saat menjelaskan rahasia istimewa di balik angka 17. (Twitter/ @DPP_PPP)
(alm) Mbah Moen saat menjelaskan rahasia istimewa di balik angka 17. (Twitter/ @DPP_PPP)

JAKARTA INSIDER - Dalam acara Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta (14/12), PPP mendapat nomor urut 17.

Pada Pemilu 2019, PPP mendapat nomor urut 10 dan pada Pemilu 2014, PPP mendapat nomor urut 9.

Di balik nomor urut PPP, 17, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, mengatakan mengandung nilai kebangkitan Indonesia dan keberuntungan.

Baca Juga: PPP dalam Pemilu 2024: berkah nomor urut 17, angka kemenangan dan keberuntungan

Bagi umat Islam, angka 17, memiliki arti penting. Seperti yang diungkapkan oleh (alm) KH Maimoen Zubair atau yang lebih dikenal dengan Mbah Moen.

Bagi Mbah Moen, angka 17 merupakan amalan pelancar rezeki sebagai dzikir Asmaul Husna. Selain itu, angka 17 terdapat dalam lambang negara, Burung Garuda. Pada masing-masing sayap Burung Garuda di kiri dan kanan berjumlah 17 helai .

"Saya pasang lambang negara, Burung Garuda di tempat saya. Pengen Burung Garuda dikenal,” ujar Mbah Moen.

Baca Juga: Tanggapi kritikan PBB soal KUHP yang baru, PBNU sebut justru KUHP selaras dengan Pancasila

Selain itu tanggal 17, menurut Mbah Moen, menjadi waktu di mana terjadi peristiwa historis di dunia Islam dan di Indonesia.

Tanggal 17 Agustus (8 Ramadhan) adalah hari bersejarah bagi Indonesia.

Pada tanggal itu, lanjut Mbah Moen, para founding fathers melaksanakan proklamasi kemerdekaan setelah puluhan bahkan ratusan tahun terjajah.

Ditambah lagi angka 17 berkaitan dengan jarak antara tahun Sumpah Pemuda serta tahun di mana Proklamasi diselenggarakan.

Baca Juga: Viral kondangan pakai private jet, ini gurita bisnis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang bikin tajir melintir

Sumpah Pemuda terjadi tahun 1928 sedangkan proklamasi terjadi tahun 1945. Punya rentang waktu 17 tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Twitter @DPP_PPP

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X