Oleh PBB, NATO dan kesepakatan seluruh bangsa, Rusia acap kali di paksa untuk dapat berdamai dengan Ukraina.
Rusia dipaksa untuk mundur dengan sesuai dan dengan cara yang signifikan dalam menghadapi serangan balasan dari pihak Ukraina.
Negara Ukraina akan terus menggempur Rusia karena bertambahnya item persenjataan Ukraina yang dikirim oleh beberapa negara sekutu di timur dan selatan Ukraina sejak Juli 2022.
Putin mengatakan dengan adanya bantuan dari negara barat dan Eropa terhadap Ukraina, hal ini kemudian memicu adanya potensi perang nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan resiko perang nuklir semakin besar jika Ukraina masih mendapatkan bantuan senjata dari pihak luar.
" Perang akan panjang, dan berpotensi nuklir " ucap Presiden Rusia Vladimir Putin dikutip dari laman Tass Rusia oleh Jakarta Insider pada Jumat (09/12/2022).
Presiden Putin ungkap bahwasanya untuk saat ini Rusia masih waras, tidak akan gunakan nuklir.
Namun, Putin juga menegaskan bahwa Rusia tak akan ambil pusing jika harus gunakan nuklir.
" Kami masih waras, tidak gunakan nuklir, namun suatu saat nuklir akan di gunakan dalam perang " ucap Presiden Rusia Vladimir Putin.***
Artikel Terkait
Rusia babak belur dan kabar Putin jatuh dari tangga, kondisi kesehatan menurun?
Rusia babak belur, Kremlin khawatir dengan kesehatan Presiden Putin
Rusia babak belur, Presiden Zelenskiy mengaku tak peduli dengan keadaan Putin
Lemahnya Putin jadi momen penting, Ukraina kembali kerahkan drone hantam depot minyak Rusia
Belum usai konflik dengan Ukraina, Rusia memulai konflik baru dengan Jepang di penghujung tahun
Jepang sebut Rusia memulai Konflik baru, Putin tegaskan tak usah hiraukan Jepang tetap fokus pada Ukraina
Jepang sebut Rusia memulai Konflik baru, Joe Biden desak Rusia untuk segera akhiri seluruh konflik
Putin ngamuk! Serangan roket Rusia tewaskan 10 orang di Ukraina Timur