"Pak Agung, justru saya menyampaikan secara terbuka, agar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) mengawal Ahok setiap kali blusukan. Organ AMPG sampai ke tingkat bawah. Siapapun yang menghadang Ahok, bakal segan kalau melihat AMPG berada di samping Ahok," kata saya.
"Itu terserah nanti. Lu sendiri bagaimana? Ketua Umum menyebut kesulitan untuk menegur lu. Sekjen apalagi. Ketua Umum hanya bilang, 'Indra kan anggota Pak Agung'. Makanya gue langsung hubungi lu," kata Pak Agung.
Saya menjelaskan kepada Pak Agung tentang hubungan saya dengan Anies Baswedan yang sudah terjalin sejak tahun 1993, dalam pertemuan informal Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) di Universitas Brawijaya.
Sebagai epistemic community, hubungan itu terus terjalin selama hampir seperempat abad. Pak Agung mengangguk, sesekali memberikan komentar.
"Lu masuk Tim Sukses?" tanya Pak Agung.
"Tidak, Pak. Saya membentuk organisasi relawan. Itupun tidak berada di bawah sorotan kamera," jawab saya.
"Lalu, bagaimana dengan pernyataan-pernyataan lu?" tanya Pak Agung.
"Oh, saya tak memberikan wawancara, Pak. Saya hanya menulis di akun twitter saya, atau lewat media facebook," jawab saya.
"Ya, sudah. Kalau bisa, kurangi. Dan jangan tampil dalam acara-acara di televisi. Nggak enak kan, lu berbeda pilihan dengan Partai Golkar? Apalagi tampil sebagai juru bicara atau juru debat. Nanti gue sampaikan kepada Ketua Umum," kata Pak Agung, akhirnya.
"Siap, Pak! Memang ada sejumlah acara debat yang saya hadiri, tapi bukan di layar televisi. Saya tak akan mengulangi lagi, walau ada permintaan. Saya juga tak mungkin tiba-tiba beralih, sebulan sebelum hari pemilihan. Karena Ketua saya Pak Agung, saya tentu patuh," ujar saya, lega.
Kenapa saya katakan begitu? Sebab, ketika Partai Golkar dilanda "badai" dua kepengurusan, saya adalah Ketua Balitbang dan sekaligus Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kajian dan Kebijakan yang dipimpin Pak Agung Laksono, sekaligus Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Selatan dengan Ketua Harian Pak Alex Noerdin.
Baca Juga: Sambil menangis Dude Harlino tak kuasa ceritakan perubahan sikap Alyssa Soebandono, pantas saja...
Sementara, Pak Alex Noerdin sendiri adalah Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan versi Ketua Umum Aburizal Bakrie.
Di depan saya sendiri Pak Agung menelepon dan meminta persetujuan Pak Alex Noerdin, dengan menyebut nama saya sebagai Ketua PLT. Pak Alex langsung setuju, mengingat saya ikut dalam proses pemenangan beliau ketika maju pertama kali sebagai Calon Gubernur Sumatera Selatan.
Artikel Terkait
Link live streaming Persik vs Persib di BRI Liga 1 hari ini di Indosiar kick off 18.15 WIB, langsung klik
SEDANG BERLANSUNG! live streaming Persik vs Persib di BRI Liga 1, tinggal klik di sini
Indonesia harus tunjukkan ke utusan LGBTQ+, mayoritas masyarakat Indonesia beragama dan tolak misi Amerika!
Ridwal Kamil tiba-tiba sampaikan duka cita: semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan
Bamsoet : Perangi terorisme dan radikalisme tak sebatas penegakkan hukum, harus lawan dengan ideologi