Pertama, kita bisa memahami sumber gempa dan bahaya gempa di sekitar. Sumber dan bahaya gempa dapat diakses salah satunya pada portal Inarisk.bnpb.go.id.
Kedua, perkuat bangunan agar tahan terhadap gempa. Bangunan tahan gempa tidak mesti dibangun dengan tata cara modern tetapi diketahu juga bahwa rumah dan bangunan tradisional di Indonesia tahan terhadap guncangan gempa.
Baca Juga: Jerman tersingkir dari Piala Dunia Qatar 2022, Thomas Mueller: Ini sangat pahit
Ketiga, kitab isa usahakan untuk memperkuat furniture dalam rumah sehingga tidak mudah berjatuhan dan pecah.
Keempat, persiapkan peralatan P3K agar kita bisa mandiri selama 36 jam setelah gempa terjadi.
Kelima, pasca gempa utama waspadai terjadinya gempa susulan. Jika rumah dalam keadaan miring jangan ditempati sebelum diperbaiki.
Baca Juga: Bantu korban gempa Cianjur, Polri kirim mobil tank berisi air bersih
Keenam, waspadai bahaya ikutan. Jika gempa terjadi di daerah lereng atau bukit waspadai adanya longsor di sekitar. Jika gempa terjadi di pantai, waspadai adanya tsunami. Lalu segeralah menjauh.
Terakhir, berlatihlah bersama keluarga, teman, dan rekan kerja. Bersama-sama mewaspadai gempa dan ajak untuk melindungi diri juga memperkuat bangunan tempat tinggal.***