JAKARTA INSIDER – Pasca gempa bumi di Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) dengan kekuatan magnitudo 5,6 SR, banyak masyarakat yang terketuk hatinya untuk memberikan bantuan berupa makanan maupun pakaian, dll.
Para donatur kebanyakan datang dengan berarak-arakan sepanjang jalan. Hingga jalan menuju lokasi gempa Cianjur sangat macet.
Pemerintah melalui Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta kepada masyarakat agar tidak menjadikan lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur sebagai tempat wisata. Ini agar para relawan tidak kesulitan memberikan bantuan kepada para korban gempa.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan kunjungan masyarakat menggangu proses penanganan korban gempa. Dia berharap hanya orang-orang yang berkepentingan yang datang ke lokasi gempa tersebut.
"Saya mohon tempat ini tidak dijadikan sebagai tempat setengah wisata," kata Muhadjir Effendi usai mengikuti rakor dengan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dan Kepala BPOM Penny K Lukito di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Rabu (30/11/2022).
"Jadi berkunjung ke tempat gempa membuat jalan-jalan menjadi macet. Itu mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang kita lakukan," sambung Muhadjir lebih jelas.
Baca Juga: Terungkap! 3 fakta orang yang memelihara tuyul pesugihan, nomor 2 sering ada di sekitar kita
Muhadjir meminta warga yang akan meninjau lokasi untuk bisa menahan diri dan tidak datang secara berkelompok ke lokasi gempa bumi Cianjur. Salah satu wakil saja atau satu mobil ke lokasi gempa. Dia berharap imbauan ini dapat dipahami oleh masyarakat.
"Ya karena itu tadi, kalau hal demikian dilakukan maka akan mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang akan kita lakukan," kata Muhadjir.
Sebelumnya, sejumlah relawan gempa Cianjur mengaku kesal dengan tindakan sejumlah orang yang merekam video, memotret, dan bahkan berswafoto di lokasi terdampak gempa yang mengganggu perjalanan evakuasi para korban.
Aksi tersebut terjadi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Aksi mereka yang "berwisata bencana" tersebut menghambat penanganan bencana di daerah itu.
Kepala BNPB, Letjen. TNI Suharyanto mengingatkan, bahwa lokasi bencana bukanlah tempat wisata. Sehingga, di tengah usaha berbagai tim gabungan tersebut nampaknya ada beberapa pihak yang justru menghambat proses evakuasi.