Minim guru besar, Fakultas Syariah UIN IB Padang genjot jumlah profesor

photo author
- Jumat, 25 November 2022 | 06:20 WIB
Berpose bersama narasumber dan peserta workshop menggenjot jumlah guru besar di kampus Fakultas Syari'ah UIN IB Padang. (Dok. Zulfadhli Anwar)
Berpose bersama narasumber dan peserta workshop menggenjot jumlah guru besar di kampus Fakultas Syari'ah UIN IB Padang. (Dok. Zulfadhli Anwar)

JAKARTA INSIDER - Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang meggelar pelatihan dan workshop untuk menggenjot dan mempercepat jumlah guru besar (profesor).

Workshop ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Syariah dan JAWAB Jogyakarta.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Ikhwan, S.H, M.Ag. menegaskan bahwa kegiatan yang sudah dirancang sejak beberapa bulan yang lalu bertujuan untuk menggenjot jumlah guru besar (profesor) di Fakultas Syariah.

"Fakultas Syari’ah adalah ujung tombak UIN dalam memahami Syariah dan memberikan pemahaman tentang Syari’ah. Dengan pensiunnya dua guru besar, tentu kita sangat kekurangan guru besar yang ahli dibidang syariah. Oleh karena itu, kegiatan ini dirasa sangat penting sekali, agar bertambah jumlah guru besar di bidang syariah. Hari ini, kita hanya punya satu guru besar, yaitu Prof. Dr. Salma. Semoga dengan kegiatan ini, kita bisa berkolaborasi untuk mewujudkan visi fakultas Syariah UIN Imam Bonjol." ujarnya saat membuka workshop.

Baca Juga: Mencatatkan keuntungan dua tahun berturut-turut, VENTENY mantap IPO

Narasumber Prof. Iswandi Syahputra M.Si saat menyampaikan materi di hadapan puluhan peserta yang terdiri dari para dosen, mengingatkan bahwa dosen adalah peneliti yang mengajar.

Narasumber, Prof. Iswandi Syahputra saat menyampaikan materi kiat dan trik menjadi guru besar serta menulis jurnal ilmiah. (Dok. Zulfadhli Anwar)
Narasumber, Prof. Iswandi Syahputra saat menyampaikan materi kiat dan trik menjadi guru besar serta menulis jurnal ilmiah. (Dok. Zulfadhli Anwar)

"Bahwa seorang dosen memiliki kewajiban untuk meneliti. Tanpa penelitian, tiada artinya seorang dosen. Hasil penelitian dan tulisan akan tersimpan, yang disimpan akan ditemukan. Jadi, tanpa adanya tulisan, sulit sekali orang menemukan siapa kita," ujar Prof. Iswandi Syahputra yang saat ini menjabat wakil rektor UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta dan memimpin JAWAB.

Di awal pertemuan, dirinya memberikan motivasi, memompa semangat para peserta dengan menceritakan perjalanan panjang yang telah ia tempuh untuk mejadi seorang guru besar (profesor).

Baca Juga: 10 Obat flu alami, mujarab tanpa efek samping

"Tidak gampang untuk bisa sampai ke posisi sekarang. Tapi, dengan adanya pembiasaan, latihan, maka dalam istilah saya, terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk. Tidak ada suatu yang instan. Semuanya harus diusahakan, harus ada ujian. Maka dalam ayat, Allah berfirman, “Inna Ma’al ‘Usri Yusra”, dalam setiap masalah ada solusinya. Jangan lari dari masalah, tapi hadapi masalah, dan akan kau temukan jalan keluar. Allah Maha Kuasa, maka dekatkan diri kepada Allah."

Demikian ulasan Prof Iswandi yang juga penulis buku "Rejim Bola", di awal pertemuan seraya memberikan motivasi untuk terus menulis kepada para akademisi yang telah menyelesaikan pendidikan doktoral.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Abrar, M.Ag. menambahkan bahwa kegiatan workshop ini khusus diadakan untuk para doktor yang ada di Fakultas Syari’ah.

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron sebut tiga area rentan tempat terjadinya tindak pidana korupsi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Wawancara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X