Kanselir Jerman desak Ukraina untuk berdamai dengan Rusia, OLaf Scholz: Rusia negara yang kuat!

photo author
- Kamis, 24 November 2022 | 13:57 WIB
Potret dari Kanselir Jerman Olaf Scholz (DW)
Potret dari Kanselir Jerman Olaf Scholz (DW)

 

 

 

JAKARTA INSIDER - Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Ukraina untuk segera berdamai dengan Rusia dan segera mengubungi Presiden Vladimir Putin.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui bahwasanya  urusan Rusia dan Ukraina akan semakin panjang jika konflik tak dapat segera di akhiri.

Kanselir Jerman mangakui bahwasanya memasok senjata serta mendukung dari salah satu pihak tak akan membuat Eropa mampu hidup tenang.

Baca Juga: Turki mulai barbar, serang 89 target di Suriah Utara, Rusia desak pemerintah Turki untuk menahan diri

Olaf Scholz sebagai Kanselir Jerman mengatakan Rusia bukanlah lawan yang sebanding dengan Ukraina, Rusia memiliki kekuatan militer hebat meski dalam keadaan kalah sekalipun.

Jerman mengakui bahwasanya Rusia akan merencanakan sesuatu yang besar yang juga mampu untuk membekukan Ukraina.

" Rusia adalah negara yang bahaya, Ukraina tak sebanding dengan Rusia, taktik Rusia dan kejutan Rusia akan selalu ada " ucap Kanselir Jerman Olaf Scholz dikutip oleh Jakarta Insider dari kanal YouTube Sky News pada Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Tak terima rumah ibadah diserang militer Ukraina, Rusia hantam unit bersalin Zaporizhizhia

Kanselir Jerman memberi peringatan dan desakan terhadap Ukraina dan Presiden Zelenskiy untuk segera membicarakan perihal perdamaian dan negoisasi dengan Rusia dan Presiden Vladimir Putin, namun hal demikian di tolak mentah mentah oleh Presiden Zelenskiy.

Jens Stoltenberg Sekretaris Jenderal NATO sudah lebih dulu mendesak dan memperingatkan Ukraina agar melakukan mediasi dan negoisasi perdamaian bersama Rusia.

Namun permintaan NATO juga di tolak mentah mentah oleh pihak Presiden Ukraina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Sky News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X