JAKARTA INSIDER - Presiden Volodymyr Zelensky telah mengunjungi kota Kherson beberapa hari setelah dibebaskan oleh pasukan Ukraina.
Dia berbicara kepada tentara yang berkumpul di kota, mengatakan Ukraina "bergerak maju" dan siap untuk perdamaian.
Hilangnya Kherson, yang terjadi pada tahap awal invasi, merupakan kemunduran besar bagi Rusia.
Moskow telah mendeklarasikannya sebagai pusat administrasi wilayah Kherson yang dianeksasi secara ilegal, dan itu adalah satu-satunya ibu kota regional yang akan diduduki.
Pasukan Ukraina memasuki kota pada hari Jumat, untuk pertama kalinya sejak Maret, seperti dilansir dari laman BBC News, Senin (14/11/2022).
Penduduk setempat terlihat merayakan kemenangan Ukraina atas perebutan Kherson dari Rusia.
Terlihat mereka gembira bisa bersatu kembali dengan orang-orang terkasih yang sudah berbulan-bulan tidak mereka temui.
Zelensky mengatakan kepada pasukan pada hari Senin bahwa Ukraina "siap untuk perdamaian, perdamaian untuk seluruh negara kita," sebut kantor berita Reuters.
Dia berterima kasih kepada NATO dan sekutu lainnya atas dukungan mereka dalam perang melawan Rusia, menambahkan bahwa sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) dari Amerika Serikat telah membuat perbedaan besar bagi Kyiv.
Presiden berbicara kepada warga yang berkumpul di alun-alun utama Kherson, beberapa di antaranya mengibarkan bendera Ukraina dan ada yang menyampirkannya di bahu mereka, kata seorang wartawan Reuters di Kherson.
Mr Zelensky mengatakan dia "sangat senang" tentang pembebasan, seperti juga orang-orang Ukraina.
Ditanya di mana pasukan Ukraina akan maju selanjutnya, dia berkata, "Bukan Moskow ... Kami tidak tertarik dengan wilayah negara lain."
Artikel Terkait
Persiapan KTT G20 Jerman ogah bahas isu Ukraina Rusia di RI, Inggris optimis akan bahas Ukraina Rusia
Rusia pergi dari Kherson, Pasukan Zelenskiy dengan bangga kibarkan bendera Ukraina
Rusia pergi dari Kherson, warga Ukraina rayakan kemenangan dan pembebasan wilayah Kherson
Merinding! pasukan Wagner Group Rusia dieksekusi dengan palu godam setelah akui pro Ukraina