JAKARTA INSIDER- Konflik antara Turki dan Irak sepertinya tidak akan bisa menemukan jalan tengah untuk berdamai.
Negara Turki dan Irak sudah memulai konflik mereka dari tahun 2008 hingga sekarang karena adanya masalah internal antara Turki dengan partai pekerja Kurdistan.
Turki kerap kali membombardir Irak khususnya di perbatasan antara wilayah Turki dan Irak serta menghantam pasukan militer Irak dari serangan lintas udara.
Baca Juga: PM Swedia minta dukungan Turki untuk gabung NATO, Erdogan: Mereka tidak jujur dan tulus!
Baru baru ini tentara Turki menghabisi kamp militer milik tentara Irak yang berada di wilayah Zakho yang menjadi perbatasan wilayah Kurdistan dan Turki.
Tak hanya menghabisi tentara Irak, Turki juga menghancurkan kamp militer milik Irak yang berada di perbatasan serta menghancurkan seluruh artileri yang membuat Irak melemah.
Kekuatan tentara Turki yang tak hanya kuat di bidang pasukan militernya, Turki juga kuat dengan persenjataan yang canggih sehingga dengan mudah meluluhkan dan menghantam pasukan Irak.
Dengan banyaknya kekalahan yang di alami Irak saat berlawanan dengan Turki, para pejabat Irak kini sedang mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali wajib militer yang dulu pernah menjadi salah satu kegiatan wajib pria Irak.
Wajib militer di Irak telah di hapus oleh pemerintah Irak dari tahun 2003 yang mana Undang Undang Irak tidak lagi memberlakukan wajib militer untuk warganya yang telah beranjak dewasa.
Artikel Terkait
Turki mulai khawatirkan kapal gandum Rusia diserang di Laut Hitam, Putin apresiasi kekhawatiran Erdogan
Mocaf asal Indonesia diminati pasar luar negeri seperti Turki, Mendag: Akan mendorong ekonomi Indonesia
Unggul dengan Bayraktar TB2, Turki siap luncurkan Bayraktar TB3 drone Tempur khusus untuk Angkatan Laut
Ingin bergabung dengan NATO, PM Swedia terbang ke Turki ingin minta dukungan dari Presiden Erdogan
PM Swedia minta dukungan Turki untuk gabung NATO, Erdogan: Mereka tidak jujur dan tulus!
Aturan baru Taliban untuk wanita Afghanistan, tak boleh menikmati taman dan olahraga gym!
Jelang KTT G20 Bali, Indonesia sebagai calon Ketua bawa tiga isu prioritas G20 pada Keketuaan ASEAN 2023
Ulang tahun Partai NasDem, Anies Baswedan: Sebuah kehormatan bisa hadir sebagai capres