JAKARTA INSIDER - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera meneliti penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius karena kasus itu tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja.
BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif.
"Penyakit yang misterius itu jangan dibiarkan berlarut-larut," ujar Mulyanto, anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu seperti yang dilansir JAKARTA INSIDER dari lama PKS.ID pada Selasa (25/10/2022).
Apalagi, katanya, kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN.
Dia mengimbau, jangan lagi mengulangi kesalahan sebelumnya dalam menangani COVID-19, yang ditengarai sebagai ajang bisnis PCR dan bisnis vaksin.
Mulyanto minta pemerintah untuk tidak menyelesaikan masalah penyakit ginjal akut misterius itu dengan pendekatan bisnis obat atau bisnis kesehatan.
Baca Juga: Mencoba terobos Istana, seorang perempuan bercadar bawa senpi
Dalam kondisi APBN yang terbatas, ujar dia, pemerintah harus cermat secara "scientific based," dalam menangani kasus kesehatan seperti saat ini.
"Jangan belum apa-apa, sudah santer rencana impor obat dengan dana APBN," katanya.
Oleh karena itu, BRIN harus didorong optimal untuk meneliti soal ginjal akut itu secara akurat untuk menjawab penyebab dan usulan solusinya.
Baca Juga: Update terbaru kasus gagal ginjal akut, Jokowi beri arahan menteri kabinet Indonesia Maju
"Kasus gagal ginjal akut itu luar biasa, yang perlu didekati secara luar biasa dengan keseriusan," ujarnya.
Pemerintah Indonesia telah mendatangkan obat penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (cedera ginjal akut/AKI).
Obat bernama fomepizole (injeksi) yang belum ada di Indonesia itu didatangkan dari Singapura dan tiba Minggu, (23/10/2022).
Artikel Terkait
Informasi simpang siur terkait gagal ginjal akut buat masyarakat resah, DPR: Kita kan punya ahli, jangan panik
Usut tuntas dugaan tindak pidana impor obat sirup penyebab gagal ginjal akut, Polri bentuk tim gabungan
Desak pemerintah cari pihak yang bertanggung jawab atas kasus gagal ginjal, Handoyo: Kami berduka...
Bareskim tunggu hasil laboratorium, tim penyelidikan bersinergi dan atensi terhadap kasus gagal ginjal akut
Jokowi: Pasien gagal ginjal akut mendapatkan pengobatan gratis