JAKARTA INSIDER – Setelah pengeboman yang menghantam ibukota Ukraina Kyiv pada senin pekan lalu, bantuan terhadap ukraina tak henti hentinya dari negara barat.
Amerika akan kirimkan sejumlah rudal tempur beserta pertahanan udara dan beberapa artileri, sedangkan Israel kini didesak oleh Amerika untuk segera kirim bantuan pertahanan udara.
Semakin kuat, setelah Prancis kini Jerman akan latih sebanyak 5.000 pasukan tentara ukraina.
Sebelumnya Pemerintah Prancis atas persetujuan Presiden Macron menegaskan akan melatih pasukan Ukraina dalam latihan tempur yang memiliki kesetaraan dengan pasukan tempur Amerika dan Prancis, dalam hal ini Prancis sendiri melatih pasukan Ukraina dengan jumlah 2.000 pasukan.
Tak berhenti sampai disitu, ternyata Jerman juga akan melatih pasukan Ukraina untuk berperang menghadapi Rusia .
Jerman adalah salah satu negara barat yang tak pernah lupa kirimkan bantuan senjata dan artileri maupun tank perang kepada Ukraina.
Kini, Jerman akan latih 5.000 pasukan Ukraina agar lebih kuat dan mampu melawan Rusia .
Hal ini tentu saja melalui persetujuan kanselir Jerman Olaf Scholz.
Olaf Scholz menegaskan bahwa ia akan melakukan pelatihan untuk Ukraina dengan jumlah 5.000 pasukan Ukraina yang akan berlatih di Jerman.
“ Ukraina akan berlatih bersama sama dengan Jerman dan pasukan agar mampu melawan Rusia” ungkap Scholz dikutip dari laman Kyivpost , Jumat (21/10/2022).
Hal ini juga telah disetujui oleh Uni Eropa dan NATO serta mendapatkan dukungan luar biasa dari NATO.
Olaf Scholz juga mengatakan bahwa 5.000 pasukan akan dikatih di Jerman dan beberapa akan dilatih di Berlin dan wilayah lainnya bersama dengan pasukan militer Jerman.
Olaf Scholz juga mengatakan bahwa taktik bumi hangus yang di banggakan Rusia akan kalah dengan adanya kekuatan dan persiapan militer yang mantap untuk ukraina.
Hal ini juga sama dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Prancis Macron, sebelumnya Prancis juga akan melatih pasukan Ukraina pada musim dingin dengan jumlah pasukan sebanyak 2.000 pasukan yang akan latihan bersama militer Prancis di Paris pada musim dingin mendatang.***
Artikel Terkait
Israel akhirnya putuskan untuk bantu persenjataan untuk militer Ukraina, campur tangan Iran jadi pemicunya
Israel ternyata pasok informasi intelijen kepada Ukraina terkait pengiriman drone dari Iran ke Rusia
Australia tak ingin akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, PM Yair Lapid sebut Australia penghianat
Australia tak akui Yerusalem ibukota Israel, dapat dukungan besar dari Palestina dan Indonesia
Analis Israel sebut pasukan mematikan IRGC Iran sudah berada di Krimea untuk bantu Rusia lawan Ukraina