Rayakan Maulid Nabi, Erdogan : komunitas Muslim itu besar dan Universal

photo author
- Sabtu, 8 Oktober 2022 | 09:40 WIB
Potret Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki dalam suatu momen (Anadolu Agency )
Potret Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki dalam suatu momen (Anadolu Agency )

JAKARTAINSIDER – Turki adalah negara yang diapit oleh dua benua, Asia dan Eropa dan merupakan negara Islam dengan penduduk muslim terbanyak setelah Pakistan dan Indonesia.

Tak hanya di Indonesia, Maulid Nabi juga di rayakan di Turki tentunya dengan tradisi dan perayaan yang berbeda namun miliki makna yang sama yakni menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 20 Link twibbon meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H, percantik media sosialmu

Orang orang Turki merayakan maulid Nabi dengan membaca Al Qur’an dan kebanyakan mereka berdiam diri di masjid.

Orang-orang Muslim Turki dari segala umur berbondong-bondong ke masjid untuk sholat dan mengucapkan shalawat yang dipersembahkan kepada Nabi.

Peringatan-peringatan diselenggarakan di masjid-masjid di Turki, termasuk Istanbul, Ankara, Bursa, Edirne, Gaziantep, Hatay, Konya, Hakkari dan Sanliurfa.

Pada hari suci Maulid Nabi, umat Islam mengucapkan doa mereka dan membaca Al-Quran di rumah dan masjid mereka. Selain berdoa, mereka juga melafalkan dzikir dan bershalawat kepada Nabi.

Kepala Direktorat Urusan Agama Turki juga menandai hari tersebut dalam sebuah pesan tertulis, mengatakan bahwa Nabi dan Alquran adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.

“Nilai, kedamaian dan kepercayaan bahwa orang-orang dan dunia saat ini hanya mungkin terjadi dengan kebenaran yang telah disampaikan Nabi kepada umat manusia,” kata Erbas dikutip dari Anadolu Agency Sabtu, 8 Oktober 2022.

Menandai dimulainya perayaan Maulid, Presiden Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Komunitas Islam dunia saat ini memiliki solidaritas yang kuat. “Apa yang membuat kami khawatir tentang masalah orang-orang yang ribuan atau puluhan ribu kilometer jauhnya dari negara kami adalah Islam sebagai kesatuan, dan kesadaran sebagai umat,” kata Erdogan pada sebuah acara Maulid di Istanbul.

Persekutuan Muslim Universal tidak memiliki batas. Tidak ada yang bisa menabur perselisihan di antara kita,” tambahnya

Pernyataan ini disampaikan Erdogan setelah pihak tertentu meminta untuk mengusir pengungsi Suriah dari Turki kembali ke Suriah. Erdogan menolak permintaan itu. Ini karena landasan solidaritas Muslim antara orang-orang Turki dan Suriah.

Turki saat ini menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah. Jumlah itu lebih dari negara lain di dunia. Turki pun sejauh ini menghabiskan 40 miliar dolar untuk mereka.

“Kita berada dalam zaman krisis di mana ambisi individu, penyakit sosial, ketidakadilan, penindasan dan kekerasan telah turun atas kemanusiaan seperti mimpi buruk.”

Menurut Erdogan jika umat Islam ingin membangun kepercayaan masyarakat, mereka perlu meningkatkan ketulusan, kesetiaan, cinta, rasa hormat, dan kasih sayang dalam hidup mereka, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X