Putin kalah perang di Ukraina, memaksa referendum pencaplokan untuk mengamankan ‘kemenangan politik’

photo author
- Selasa, 27 September 2022 | 15:44 WIB
Ilustrasi bendera Ukraina dan Rusia yang sedang konflik  (Pixabay)
Ilustrasi bendera Ukraina dan Rusia yang sedang konflik (Pixabay)

JAKARTAINSIDER - Presiden Rusia Vladimir Putin sadar dia "kalah dalam perang ini".

 Lawan Ukraina dan memaksa pemungutan suara referendum aneksasi untuk mencetak "kemenangan politik" dengan rakyat Rusia, menurut pensiunan Jenderal Angkatan Darat bintang empat Jack Keane.

Dia harus menyimpulkan bahwa setidaknya sekarang dia kalah perang ini.

Dan ini adalah upaya untuk mendapatkan kemenangan politik sebagian besar untuk audiens domestiknya sendiri.

Bahwa mereka telah melahap medan yang meningkat ini di empat wilayah berbeda di Ukraina,” ujar Keane di kutip dari Fox news Selasa 27 September 2022.

Pasukan pendudukan di wilayah Ukraina di Luhansk, Dontesk, Zaporizhzhia dan Kherson mulai memberikan suara pekan lalu tentang apakah warga Ukraina di wilayah tersebut akan memutuskan untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Referendum telah digambarkan sebagai “palsu” oleh negara-negara Barat, dan pejabat Ukraina di lapangan menggambarkan pasukan bersenjata Rusia memaksa penduduk untuk memilih.

Pemungutan suara dimulai Jumat di rumah warga dan akan berlanjut hingga Selasa, ketika tempat pemungutan suara akan dibuka.

Keane mengatakan bahwa “siapa pun yang melihat ini tahu itu palsu.”

“Itu tidak akan berarti apa-apa, dan tentu saja tidak akan menghentikan Ukraina untuk melanjutkan operasi militer mereka di dalam wilayah ini,” lanjutnya.

Putin mengancam penggunaan senjata nuklir pekan lalu saat invasi dan perang negara itu terhadap Ukraina terus berkecamuk.

“Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu mengenai Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai alat penghancur, dan untuk komponen yang terpisah dan lebih modern daripada negara-negara NATO, dan ketika integritas wilayah negara kita terancam, untuk melindungi Rusia dan rakyat kami, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki,” kata Putin dalam pidato hari Rabu.

Keane mengatakan bahwa ancaman seperti itu harus ditanggapi dengan serius, tetapi “kemungkinannya cukup rendah.”

 Dia berargumen bahwa militer Rusia tidak diperlengkapi untuk berperang di lingkungan radioaktif dan bahwa pasukan Ukraina bersiap menghadapi serangan nuklir dan tetap “teguh” untuk berperang.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: foxnews.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X