politika

AS tuding Rusia melakukan kejahatan kemanusiaan di Ukraina

Minggu, 19 Februari 2023 | 20:47 WIB
Kamala Harris, Wakil Presiden AS, menyampaikan pandangan AS terhadap kejahatan kemanusiaan oleh Rusia di Ukraina dalam Konferensi Keamanan di Munich, Jerman. (Tangkapan layar WSJ.com)

JAKARTA INSIDER - Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengatakan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan kemanusiaan secara sistemik terhadap warga sipil.

Kejahatan kemanusiaan dilakukan Rusia selama invasi hampir setahun ke Ukraina, kata Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Berbicara di Konferensi Keamanan di Munich, beberapa hari sebelum peringatan Moskow meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina, Kamala Harris mengatakan AS telah memiliki bukti.

Baca Juga: Indonesia dirikan rumah sakit lapangan di Turki dan sudah layani 130 warga Hassa

"Tidak ada keraguan, ini adalah kejahatan kemanusiaan. Anda akan dimintai pertanggungjawaban", kata Kamala Harris.

Pemerintahan Joe Biden secara resmi menetapkan Maret lalu bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina dan akan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengadili para pelanggar.

Kamala Harris membeberkan serangkaian pelanggaran yang menurutnya dilakukan oleh pasukan Moskow di Ukraina.

Baca Juga: Divonis satu tahun enam bulan, Richard Eliezer dan Ronny Talapessy tak kuasa menahan tangis bahagianya

Antara lain, tindakan pembunuhan yang mengerikan, penyiksaan, pemerkosaan dan deportasi, pembunuhan, pemukulan dan penyetruman.

Kamala Harris menyebut tindakan tersebut biadab dan tidak manusiawi. Korban banyak ditemukan di Bucha setelah invasi Rusia Februari lalu.

Tindakan lainnya, pengeboman pada 9 Maret di rumah sakit bersalin Mariupol , yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak; dan serangan seksual terhadap seorang anak berusia empat tahun oleh seorang tentara Rusia yang dilaporkan oleh PBB.

Baca Juga: Waduh, Venna Melinda akan dilaporkan oleh Ferry Irawan jika beberapa permintaannya tidak dikabulkan

Organisasi yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) telah mendokumentasikan lebih dari 30.000 insiden kejahatan perang sejak invasi Rusia.

Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil atau melakukan kejahatan perang.

Halaman:

Tags

Terkini