JAKARTA INSIDER - Pada Kamis (16/2/2023), Rusia menghujani Ukraina dengan 36 rudal dan menyerang kilang minyak terbesar Kremenchuk, sebelum peringatan satu tahun invasi.
Kepala kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan Rusia membutuhkan waktu berbulan-bulan merebut kota Bakhmut dan memperkirakan kota tersebut akan jatuh pada April.
Di hari sebelumnya, negara-negara Barat mengatakan akan meningkatkan dukungan untuk Ukraina agar dapat melakukan serangan balasan.
Baca Juga: AS tunjukkan bukti keterlibatan Teheran bantu Rusia invasi Ukraina, Iran malah bilang begini
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman Reuters pada Minggu (19/2/2023), Ukraina melaporkan Rusia menjatuhkan tiga rudal KH-31 dan satu rudal jelajah anti-kapal Oniks dan mengakibatkan lebih dari dua lusin pemukiman timur dan selatan rusak.
Sementara peringatan invasi semakin dekat, Belarusia mengizinkan Rusia menggunakan wilayahnya untuk mengirim pasukan ke Ukraina dan mengatakan pihaknya akan berperang bersama apabila sekutunya diserang.
Rusia telah mengintensifkan serangan darat di seluruh Ukraina selatan dan timur dengan didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan.
Baca Juga: Dimana peran Indonesia dalam konflik Rusia - Ukraina?
Konflik perang yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan kota-kota Ukraina, membuat jutaan orang mengungsi, dan mengguncang ekonomi global.
Fokus Rusia saat ini adalah kota kecil Bakhmut di Donetsk, salah satu dari dua wilayah yang membentuk Donbas.
Dalam sebuah wawancara dengan seorang blogger militer pro-perang, kepala Wagner Yevgeny Prigozhin memperkirakan Bakhmut akan jatuh ke tangan Rusia pada bulan April.
Baca Juga: Terlibat dalam konflik lawan Rusia, ini daftar pasokan dari NATO untuk Ukraina
Jadi Rusia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menduduki Bakhmut, tergantung pada berapa banyak orang yang dikirim Ukraina ke dalam pertempuran dan seberapa baik suplai pasukan.
Dalam pidatonya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan prioritasnya saat ini adalah menahan serangan Rusia dan bersiap untuk serangan balasan.
Sementara itu, anggota NATO akan meningkatkan dukungan karena Ukraina membakar amunisi dengan cepat dan menjanjikan lebih banyak senjata untuk Zelensky.