JAKARTA INSIDER - Korea Utara diduga tengah mengalami krisis pangan. Karena ketersediaan pangan yang kian memburuk, negara komunis ini untuk pertama kalinya dalam dua dekade memutuskan, mengurangi jatah makan tentara.
Pengurangan jatah makan tentara Korea Utara itu diungkapkan pihak Korea Selatan, Kamis (16/2/2023).
Kementerian Unifikasi Korea Selatan , yang mengawasi hubungan dengan tetangga utara mereka, mengatakan situasi pangan di Korea Utara tampaknya telah memburuk.
Kementerian tersebut mencatat laporan 6 Februari dari kantor berita negara Korea Utara KCNA tentang rencana pertemuan partai berkuasa yang mendesak di bidang pertanian. Pertemuan khusus semacam itu jarang terjadi, menurut kementerian Selatan.
Surat kabar Korea Selatan, DongA Ilbo, melaporkan pada hari Rabu bahwa Korea Utara telah mengurangi jatah makanan harian untuk tentaranya untuk pertama kalinya sejak tahun 2000.
Meskipun laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi 100%, kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan pihaknya dan lembaga lain sedang memantau situasi tersebut.
Korea Utara telah menderita kekurangan pangan serius selama beberapa dekade terakhir, termasuk kelaparan pada 1990an, sering sebagai akibat dari bencana alam, seperti banjir yang merusak panen.
Negara yang menutup diri itu berada di bawah sanksi internasional terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Praktik perdagangan terbatas Korea Utara yang dilakukan di wilayah perbatasan juga hampir terhenti akibat kebijakan pemerintah untuk mengunci wilayah demi mencegah penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Jalan panjang Mixue mendapatkan Sertifikat Halal MUI, sempat didemo dan boikot
Bulan lalu, kelompok pemantau 38 North yang berbasis di AS mengatakan "ketersediaan pangan Korea Utara kemungkinan telah turun di bawah batas minimum kebutuhan manusia", dengan kerawanan pangan yang paling buruk terjadi sejak kelaparan tahun 1990-an.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan Korea Utara telah meminta bantuan Badan Pangan PBB, Program Pangan Dunia (WFP). Namun belum ada kemajuan dalam pembicaraan tersebut karena perbedaan dalam pemantauan bantuan apa pun.
Berbicara tentang krisis pangan di Korut, tahun lalu, Presiden Kim Jong-un mempunyai cara nyleneh untuk mengatasi paceklik pangan di negaranya.
Berikut daftar aturan nyentrik yang diterapkan Kim Jong-un dalam menghadapi krisis pangan di negaranya pada 2021.