JAKARTA INSIDER - Produsen mobil multinasional Amerika, Ford, akan memangkas 3.800 pekerjaan teknik dan administrasi di Eropa dalam tiga tahun ke depan.
Hal itu dimaksudkan untuk mencapai pengurangan melalui program sukarela dan mengadopsi struktur yang lebih ramping karena produksi akan bergeser ke kendaraan listrik.
Dilansir Jakarta Insider dari laman Reuters pada Rabu (15/2/2023), Kepala Keuangan Ford John Lawler mengatakan bahwa produktivitas para insinyur di Eropa 25-30% lebih rendah dari yang seharusnya.
Sekitar 2.300 pekerjaan akan dilakukan di pabrik pembuat mobil Cologne dan Aachen di Jerman, 1.300 di Inggris dan 200 di seluruh Eropa.
Dalam panggilan pers pada Selasa (14/2/2023), kepala kendaraan listrik penumpang (EV) Eropa dan kepala Ford Jerman Martin Sander menyampaikan grup A.S. akan mempertahankan sekitar 3.400 insinyur di wilayah tersebut yang rencananya akan membangun teknologi inti yang disediakan di A.S, serta menyesuaikan dengan pelanggan Eropa.
"Secara signifikan lebih sedikit pekerjaan yang harus dilakukan pada drivetrain yang keluar dari mesin pembakaran. Kami bergerak ke dunia dengan lebih sedikit platform global di mana lebih sedikit pekerjaan teknik diperlukan. Inilah mengapa kami harus melakukan penyesuaian," kata Sander.
Sander menambahkan tidak ada yang berubah dalam strategi elektrifikasi pembuat mobil. Perombakan tidak akan mempengaruhi tujuan Ford dalam menawarkan armada serba listrik di Eropa pada tahun 2035.
Akhir tahun ini, perusahaan mobil yang didirikan oleh Henry Ford itu akan membuat kendaraan listrik pertamanya di MEB Volkswagen di Cologne dan akan diluncurkan pertama kali di Eropa.
Pertimbangan lainnya untuk membawa platform Ford ke Eropa, kemungkinan ke pabrik di Valencia.
Sander mengatakan Ford sedang bersiap untuk menang di kawasan yang berada dalam hambatan ekonomi dan geopolitik.
"Kami sedang mempersiapkan organisasi kami untuk bersaing dan menang di kawasan yang menghadapi hambatan ekonomi dan geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.