El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang memengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. Ketika El Nino berlangsung, musim kemarau menjadi sangat kering serta permulaan musim hujan yang terlambat. Sedangkan ketika La Nina, musim penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya.
La Nina juga menyebabkan hujan tetap terjadi saat musim kemarau. BMKG memprediksi kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhirnya indeks menjadi netral pada Maret 2023.
"Berdasarkan catatan sejarah masa lalu, El Nino kategori lemah yang terjadi setelah pertengahan tahun umumnya berlangsung dengan durasi yang pendek," imbuhnya.
Baca Juga: Detik-detik pesawat perintis Susi Air hilang kontak lalu dibakar di ujung landasan Bandara Paro
Transisi Musim
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan bahwa pada bulan Maret hingga Mei 2023, beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Pada periode peralihan musim ini, kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai kemunculan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, petir, dan angin kencang.
Baca Juga: Harlah 1 abad NU, Banser nanyikan ‘We will rock you’. Jokowi: Sekarang Banser sudah senang Queen
"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksikan lebih kering atau dengan jumlah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan 3 tahun belakangan karena kondisi La Nina yang telah netral atau bahkan berubah menjadi El Nino lemah," kata Dwikorita.***