politika

Pemerintah berupaya cegah cuaca ekstrem dengan penerapan modifikasi cuaca, ahli ungkap peluang keberhasilannya

Rabu, 8 Februari 2023 | 11:51 WIB
Ilustrasi / Seorang ahli jelaskan peluang keberhasilan modifikasi cuaca (Adam/Pixabay)

JAKARTA INSIDER - Bagi sebagian orang, modifikasi diperlukan untuk menekan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kegiatannya. 

Terlebih bagi mereka yang sedang menggelar sebuah acara penting, modifikasi cuaca seolah menjadi hal wajib untuk dilakukan demi kelancaran acara.

Pemerintah pun juga berupaya untuk menekan kemungkinan terburuk akibat cuaca ektstrem dengan penerapan teknologi modifikasi cuaca.

Baca Juga: Wow, Kota Jakarta bukan lagi ibukota negara Indonesia di tahun 2024 nanti, akan pindah ke Kalimantan Timur

Ahli geografi fisik dan lingkungan Dr. Mangapul Parlindungan Tambunan menjelaskan tentang peluang keberhasilan operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca atau TMC yang biasanya dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk menekan kemungkinan terjadinya kondisi cuaca ekstrem.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas yang diterima di Depok, Rabu, dosen program studi geografi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia menjelaskan bahwa penerapan TMC dilalukan dengan tujuan untuk mempercepat proses terjadinya hujan di beberapa ruang yang diinginkan.

Menurut Dr. Mangapul, untuk mempercepat terjadinya hujan dapat dilakukan dengan menaburkan garam ke udara menggunakan pesawat di wilayah yang sudah ditentukan dalam operasi TMC. 

Baca Juga: Siapa Gita Savitri? Biodata lengkap: Umur, suami, agama, Instagram, trending Twitter usai putuskan Childfree

"Operasi TMC dilakukan dengan melihat kondisi awan sebelum terjadinya hujan agar dapat dialihkan ke ruang yang diinginkan, seperti di laut, dengan melihat perhitungan intensitas hujan yang akan terjadi di ruang tertentu," katanya dikutip dari ANTARA.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kemungkinan berhasilnya operasi TMC akan dipengaruhi oleh kondisi angin.

Peran interpretasi manusia juga diperlukan dalam penerapan teknologi modifikasi cuaca, yang berkaitan dengan siklus hidrologi di atmosfer.

Baca Juga: PPP dan PAN, dua parpol parlemen tak lolos parliamentary threshold Pemilu 2024, hasil survei LSI Denny JA

"Pada saat pembentukan awan, di situ lah ada interpretasi manusia. Di saat kondensasi terjadi, di situ lah disemai atau ditabur (garam) awan-awannya sehingga hujan terjadi di ruang yang kita inginkan," katanya.

Menurut siaran pers Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TMC telah diterapkan di wilayah Indonesia sejak tahun 1977. Sebelumnya operasi TMC disebut sebagai operasi hujan buatan. 

Baca Juga: Jumlah korban Gempa maut Turki-Suriah jadi 7.800 orang, Presiden Erdogan tetapkan keadaan darurat

Halaman:

Tags

Terkini