JAKARTA INSDIER – Bencana alam yang melanda Turki dan Suriah berupa gempa berkekuatan M 7,8 pada Senin, 6 Februari 2023 waktu dini hari daerah setempat menelan ribuan korban jiwa.
Gempa berkekuatan dahsyat di Turki dan Suriah itu tidak hanya mengguncang pada malam hari saja. Melainkan pada sekitar pukul 13.24 waktu setempat gempa kembali mengguncang dengan kekuatan M 7,5.
Tak hanya di Turki dan Suriah, guncangan gempa bumi itu juga terasa getarannya ke sejumlah negara lainnya di Timur Tengah seperti Mesir, Lebanon, Yunani, Irak dan beberapa negara lain yang tak begitu jauh dari pusat gempa di negara Turki.
Baca Juga: Nasib tentara anyar Ukraina, baru selesai latihan langsung diletakkan di garis depan
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh WHO, jatuhnya korban akibat gempa bumi yang mengguncang Timur Tengah diperkirakan akan terus bertambah.
Dalam jangka waktu sehari, setidaknya telah dinyatakan ada 3 ribu lebih korban akibat guncangan dahsyat gempa di Turki.
"Jumlah korban gempa yang menimpa Turki dan beberapa negara sekitarnya telah mencapai 3.400 jiwa dalam sehari. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah menurut WHO," tulis Instagram @inhforhumanity dalam keterangan unggahan yang dikutip JAKARTA INSIDER, Selasa, 7 Februari 2023.
Baca Juga: Rusia ancam Amerika Serikat yang aktif kirim bantuan senjata: Ukraina akan terbakar
Pusat guncangan gempa itu berada di wilayah Gaziantep, Turki Selatan dan diperkirakan sebagai guncangan ter dahsyat yang memporak-porandakan Turki dalam kurun waktu 100 tahun.
Titik pusat guncangan gempa bumi yang terjadi di Kota Gaziantep, Turki Selatan merupakan wilayah perbatasan negara itu yang dekat dengan Suriah.
Sedangkan mayoritas korban gempa berkekuatan M 7,8 yang terjadi pada Senin kemarin adalah warga pengungsi Suriah.
"Banyak warga pengungsi Suriah yang hidup di pengungsian dan menjadi korban terparah dalam musibah ini," tambahnya.
Baca Juga: Akhirnya, Ukraina sukses hancurkan sistem rudal Rusia berkat bantuan senjata AS
Sejumlah lembaga dari Jerman hingga Amerika Serikat disebut melakukan penelitian di titik pusat gempa Turki.