JAKARTA INSIDER - Gempa dahsyat dengan kekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada dini hari Senin (6/2) pagi waktu setempat.
Dilaporkan korban tewas mendekati 5000 jiwa dan melukai ribuan lainnya serta masih dalam pencarian.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat di dekat kota Gaziantep dan diikuti oleh sejumlah gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 7,5 SR di wilayah yang sama.
Getaran gempa dilaporkan terasa hingga ke Lebanon, Irak, Mesir, dan Siprus.
Gempa kali ini menjadi yang terbesar melanda Turki dalam beberapa dekade, meruntuhkan berbagai bangunan termasuk situs bersejarah negara tersebut sejak tahun 1999.
Turki sendiri punya sejarah gempa yang dahsyat dari masa ke masa dan turut tercatat dalam sejarah sebagai bencana terburuk.
Pada bulan Desember 1939, gempa berkekuatan 7,8 melanda dekat kota Erzincan di Turki timur, menewaskan lebih dari 30.000 orang.
Ada beberapa gempa lagi dalam beberapa dekade berikutnya, termasuk gempa Caldiran-Muradiye tahun 1976 di provinsi Van timur, yang mengakibatkan lebih dari 4.000 kematian.
Gempa paling mematikan sejak bencana 1939 terjadi pada Agustus 1999, ketika gempa berkekuatan 7,4 melanda kota barat Izmit, di wilayah Marmara.
Baca Juga: Apakah hewan bisa prediksi gempa? Studi ilmiah tunjukkan hal ini
Dalam bencana tersebut lebih dari 17.000 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 43.000 terluka.
Lantas hal apa yang membuat Turki rentan terhadap gempa?