Gempa bumi Turki dan Suriah tewaskan 3700 jiwa, dari bawah reruntuhan mereka merintih putus asa

photo author
- Selasa, 7 Februari 2023 | 14:50 WIB
Potret evakuasi korban gempa bumi Turki dan Suriah. (Twitter/CBKNEWS121)
Potret evakuasi korban gempa bumi Turki dan Suriah. (Twitter/CBKNEWS121)

JAKARTA INSIDER - Senin pagi (6/2/2023) gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah, menggulingkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka dan kehilangan tempat tinggal. 

Selasa dini hari, jumlah korban di kedua negara tersebut meningkat lebih dari 3.700 jiwa,  jeritan orang-orang yang masih terperangkap mengisi malam saat proses evakuasi masih berlanjut.

Di tengah cuaca musim dingin yang mendekati titik beku menghambat upaya pencarian korban hingga hari ini.

Baca Juga: Siap bantu korban terdampak gempa maut di Turki, Muhammadiyah berangkatkan 29 relawan medis

Kondisi ini semakin buruk bagi orang-orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Dilansir Jakarta Insider dari laman Reuters pada Selasa (7/2/2023), di provinsi selatan Hatay, seorang wanita bernama Deniz meminta bantuan, menangis di tengah hujan sambil meremas-remas tangannya putus asa. Di dekatnya, tubuh seorang anak kecil terbaring tak bernyawa.

"Mereka membuat keributan tapi tidak ada yang datang," katanya. "Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan... Mereka berseru. Mereka berkata, 'Selamatkan kami,' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kami akan menyelamatkan mereka? Ada bukan siapa-siapa sejak pagi."

Baca Juga: Timeline gempa bumi terburuk di Turki sejak tahun 1999, ada yang telan 17 ribu orang tewas

Sementara itu, di Kahramanmaras, utara Hatay, seluruh keluarga berkumpul di sekitar api unggun dan membungkus diri dengan selimut agar tetap hangat.

"Kami nyaris tidak berhasil keluar rumah. Situasi kami adalah bencana. Kami lapar, kami haus. Menyedihkan" kata Neset Guler, berkerumun di sekitar api bersama keempat anaknya.

Survei Geologi AS mencatat gempa bumi Turki dan Suriah yang diikuti oleh serangkaian gempa susulan merupakan yang terbesar sejak gempa di Atlantik Selatan pada Agustus 2021.

Baca Juga: Gempa di Turki, mayoritas WNI tinggal di luar wilayah gempa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa itu sebagai bencana bersejarah dan mengatakan bahwa pihak berwenang sedang berupaya melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan korban di tengah terpaan cuaca dingin.

"Semua orang mengerahkan hati dan jiwa mereka ke dalam upaya meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit," katanya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X