Baca Juga: Siap bantu korban terdampak gempa maut di Turki, Muhammadiyah berangkatkan 29 relawan medis
Beberapa peneliti percaya bahwa jumlah korban tewas yang sangat besar mungkin disebabkan oleh Antiokhia yang mengadakan festival tahunan Hari Kenaikan Kristen, yang menarik para pelancong dari seluruh Kekaisaran Bizantium.
Kaisar Justinian, yang naik takhta Bizantium setahun setelah gempa, menghabiskan banyak uang untuk membangun kembali kota kemudian yang dijarah oleh Persia lebih dari satu dekade setelahnya.
Lembah Yordan, Palestina - tahun 1033
Gempa pada tahun 1033 di Lembah Yordan di Palestina menghancurkan sebagian besar wilayah Levant.
Gempa yang diperkirakan antara 6,7 dan 7,1 menewaskan sedikitnya 70.000 orang.
Baca Juga: Detik-detik pesawat printis Susi Air hilang kontak lalu dibakar di ujung landasan Bandara Paro
Bencana tersebut terkait dengan celah Laut Mati, serangkaian garis patahan antara lempeng tektonik Afrika dan Arab yang telah menyebabkan banyak gempa bumi dalam dua milenium terakhir.
Beberapa wilaya di Paestina seperti Kota Nablus, Jericho, Hebron, Tiberias, Ashkelon dan Akka hancur.
Selain itu sebuah masjid di Gaza, tembok dan gereja di kota tua Yerusalem juga rusak.
Kairo, Mesir - tahun 1754
Gempa bumi, diperkirakan berkekuatan 6,6, diyakini telah mengakibatkan 40.000 kematian di kota Kekaisaran Ottoman saat itu.
Sejumlah besar bangunan di Kairo runtuh, menewaskan banyak penduduk.
Bagian dari Kota Orang Mati, area pekuburan dan kuburan era Islam di Kairo, dihancurkan.
Biara Saint Catherine di semenanjung Sinai, sekarang menjadi situs Warisan Dunia Unesco, juga rusak dan kemudian diperbaiki.***