Pada 2012, Nevzorov mendukung Vladimir Putin selama kampanye kepresidenannya , dan menjadi perwakilan resminya. Namun, pada tahun 2014, Nevzorov menentang aneksasi Krimea oleh Rusia
Di akun YouTube nya dengan pengikut sebanyak 2 juta, Alexander Nevzorov, mengkritik dan mencela keputusan Presiden Vladimir Putin yang melakukan invasi militer ke Ukraina.
Alexander Nevzorov saat ini sudah tidak tinggal di Rusia. Sejak musim semi lalu, ia telah pindah warga negara, menjadi warga negara Ukraina.
Publik menilai putusan pengadilan terhadap Alexander Nevzorov sebagai bentuk tindakan tegas pihak berwenang terhadap media.
Pemerintah Rusia melarang para jurnalis untuk menyebut konflik Rusia - Ukraina sebagai perang atau invasi.
Baca Juga: Rusia izinkan para pria nikahi perempuan lebih dari satu orang, dirumorkan dapat tunjangan
Dalam ketentuan undang-undang baru yang disahkan pada 4 Maret lalu dikatakan bagi media atau jurnalis yang melanggar ketentuan ini, dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.
Ketentuan inilah yang membuat media independen kemudian meninggalkan Rusia.
Alexander Nevzorov mengatakan: "Rejim Vladimir Putin tidak akan mengampuni siapa pun, dan setiap upaya untuk memahami perang kriminal di Ukraina akan berakhir di penjara". ***