JAKARTA INSIDER - Alexander Nevzorov komentator dan kritikus Presiden Rusia, dijatuhi hukuman 8 tahun penjara. Vonis dibacakan majelis hakim tanpa kehadiran Alexander Nevzorov.
Alexander Nevzorov dianggap telah menyebarkan berita bohong (hoax) tentang perang Rusia di Ukraina.
Pengadilan di Moskow memutuskan Alexander Nevzorov bersalah karena menerbitkan informasi palsu tentang pengeboman yang disengaja oleh tentara Rusia di rumah sakit bersalin di Mariupol di akun Instagram dan YouTube-nya.
Alexander Nevzorov, seorang jurnalis TV, pakar dan sutradara film dengan karir sejak era komunis, tidak asing dengan kontroversi. Ketika negara Uni Soviet masih berdiri, Alexander Nevzorov, berpihak pada kelompok yang menghendaki bubarnya Uni Soviet.
Di era Presiden Vladimir Putin, Alexander Nevzorov, ikut terlibat dalam pembentukan gerakan pemuda Nashi. Gerakan ini merupakan front persatuan perlawanan terhadap politik anti-nasional dari pemerintahan Rusia saat ini dan Republik Persatuan bekas Uni Soviet lainnya.
Organisasi ini berbasis di Leningrad ( kemudian Saint Petersburg ), tempat Nevzorov menjadi pembawa acara di sebuah acara siaran televisi.
Baca Juga: Sering video call bareng, hubungan Nathalie Holscher dan Sule dikabarkan kembali dekat, balikan?
Militan Nashi mempertahankan kehadirannya di jalan-jalan Leningrad. Gerakan tersebut menyerukan pemulihan Uni Soviet dan menentang apa yang mereka lihat sebagai musuh Rusia di Barat dan kolaborator mereka di Rusia.
Pada kampanye 1993 , Nevzorov terpilih sebagai wakil di Duma Negara Federasi Rusia untuk pertama kalinya, dan setelah itu terpilih kembali sebagai wakil independen sebanyak tiga kali, bertugas hingga pemilihan 2007.
Pada tahun 1994 Nevzorov adalah pendukung vokal inisiasi Perang Chechnya Pertama. Saat Perang Chechnya berlarut-larut, pandangannya berubah dan ia menjadi skeptis terhadap imperialisme Rusia.
Ia kemudia menyesali posisi sebagain seorang nasionalis di masa lalu, dan mengatakan pada tahun 2015 tentang keterlibatannya di Nashi: