JAKARTA INSIDER - Perkara Swedia dan Finlandia ingin gabung NATO masih tak sejalan dengan Turki.
Akibat aksi pembakaran Al-Qur'an di lokasi Kedutaan Besar Turki di Stockholm, kini Turki tak ingin izinkan Swedia bergabung bersama NATO.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan tegas mengatakan untuk saat ini belum mampu menyetujui terkait Swedia yang ingin bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Putin ancam bunuh mantan PM Inggris Boris Johnson dengan serangan rudal
Dikutip dari laman Anadolu Agency (01/02/2023), Turki ogah menyetujui terkait keinginan Swedia bergabung dengan NATO.
hal ini di picu oleh perbuatan Swedia yang membakar Al-Qur'an dan menyakiti hari ribuan muslim di dunia.
Mengetahui hal ini, Finlandia yang juga ingin bergabung dengan NATO menjelaskan bahwasanya ingin tetap bergabung dan bersama dengan Swedia.
Baca Juga: Ini bentuk dan spesifikasi tank PT-91 hadiah Polandia untuk Ukraina
Akan tetapi, pengajuan Swedia untuk bergabung menjadi anggota NATO belum dapat di restui oleh Turki dan aliansi militer barat Turki.
Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto mengatakan dengan tegas bahwasanya Finlandia akan tetap bersama dengan Swedia.
" Keinginan kami untuk bergabung dengan NATO sangat kuat, Finlandia akan bersama dengan Swedia " tegasnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan isyarat bahwasanya Turki mampu menyetujui Finlandia akan tetapi tanpa NATO.