"Itu karena tgl 25 Januari tadi ada perubahan regulasi mengenai kenaikan jabatan/pangkat buat pegawainya, yang di mana merugikan banyak pegawai. Jadi ya gitu deh protes, kesannya ga mensejahterakan para pegawai, stuck, dan ga jelas soal jenjang karirnya," komentar akun @geedutt membalas unggahan akun Twitter @tanyakanrl.
Penjelasan sosok di balik akun @geedutt cukup masuk akal, mengingat perubahaan regulasi mengenai kenaikan jabatan atau pangkat yang dilakukan PT KAI dianggap merugikan bagi para pegawai.
Namun, ternyata ada sosok lain yang akhirnya juga mengungkap kebenaran tagar #KAIsedangtidakbaikbaiksaja.
Melansir sebuah unggahan berupa tangkap layar dari pengguna Twitter @Dwi_anto4, sosok yang mengungkap kebenaran di balik tagar #KAIsedangtidakbaikbaiksaja adalah Mohamad Adijasa Yudi.
YouTuber yang dikenal konsern membahas seputar kereta api itu sempat mengunggah sebuah status diduga di akun Facebooknya tentang bagaimana kondisi PT KAI.
Dalam unggahannya, Mohamad Adijasa Yudi menuliskan bahwa kondisi KAI memang sedang tidak baik-baik saja sebagaimana tagar yang viral di jagat Twitter.
Menurut Adijasa Yudi, KAI mulai merangkak naik dari pasca pandemi. Namun, BUMN itu dibebankan dengan KCIC, LRT.
Belum lagi, KAI juga diberatkan dengan biaya TAC dari Dirjen KA dan Kemenhub yang melonjak dari 388M jadi 2.4 T atau naik 600 persen dari nilai TAC sebelumnya.
Baca Juga: Pesona seorang Jonan membawa keajaiban di tubuh KAI: Konsisten mengutamakan kepuasan penumpang
Padahal, perawatan rel kereta api dan lainnya masih ditanggung oleh KAI sendiri.
"Kalau ditanya apakah KAI jawabanya baik-baik saja? Tentu tidak, kenapa demikian? Silahkan tanya Kemenhub, Dirjen KA, dan pemerintah lainnya," tulis Adijasa Yudi dalam unggahan diduga di akun Facebook yang kini tak bisa ditemukan.
Tak hanya itu, sosok YouTuber tersebut juga menyampaikan bahwa dari berbagai persoalan di tubuh KAI kini semakin jelas bahwa negara berbisnis dengan rakyatnya.