"Karena peradaban yang tidak modern itu tidak menggunakan toilet," ucap Jonan.
Namun Jonan mengaku bahwa idenya kala itu banyak mendapatkan kritikan dari rekan dan para seniornya.
"Banyak kritik terutama dari senior saya, ini Dirut kok mikirin toilet segala," ucap Jonan.
Tetapi Jonan tak mudah menyerah dan tetap bersikukuh pada pendiriannya, meski anak buahnya juga sempat menyampaikan rasa keberatannya kala itu.
Baca Juga: Mau tau jembatan kereta api terpanjang di Indonesia yang masih aktif? Yuk simak infonya
"Saya bilang harus bisa bersih ya, nggak mungkin nggak bisa gitu kan sudah dikasih tahu,"
"Jadi kalau itu nggak berhasil semua toilet di ruang kepala stasiun, ruang pimpinan, termasuk ruang saya, saya tutup!" tegas Jonan.
Tak cukup berhenti di situ, Jonan juga mengajukan pengadaan AC dalam setiap kereta yang tersedia.
"Saya bisa ngerti kenapa dulu itu banyak penumpang naik di atas atap, panasnya nggak tahan, saya coba sendiri kok," kata Jonan.
Baca Juga: Jasad pemuda ini ditolak sang ayah, ternyata gegara pindah keyakinan
Namun upaya tersebut juga rupanya tak langsung berjalan mulus, usai pemasangan AC kendala lain muncul melalui penumpang yang nakal membuka jendela kereta.
"Kalau pakai AC ya awal-awal orang iseng dibuka jendelanya, akhirnya saya bilang matikan semua jendelanya," tegas Jonan.
Kegigihan itulah yang akhirnya membuat Jonan sukses menjadikan kereta api sebagai salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat di tanah air.***