JAKARTA INDONESIA - Wacana penerapan uang pangkal dan uang Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) di Universitas Gajah Mada membuat mahasiswa bergejolak.
Dalam tweet Aliansi Mahasiswa UGM @UGMBergerak yang dilihat pada Sabtu (28/1/2023), mereka mempertanyakan UGM sebagai Universitas Kerakyatan.
Dalam tweetnya itu, sebagai universitas dengan jati diri 'Universitas Kerakyatan' UGM sudah seharusnya menjaga marwahnya dan berlaku sesuai dengan titel yang dimilikinya.
'Universitas Kerakyatan?'
'Sebagai Universitas dengan jati diri sebagai "Universitas Kerakyatan" UGM sudah seharusnya menjaga marwahnya dan berlaku sesuai dengan titel yang dimilikinya.
Namun Aliansi Mahasiswa UGM menilai dengan adanya wacana penerapan uang pangkal dan telah hadirnya SSPI, UGM telah resmi menodai jati dirinya sendiri sebagai universitas kerakyatan.
Tentu selain soal moral, ada yang lebih nyata soal ekonomi-politik. Struktur memang kuat, tetapi agensi bisa bergerak.
Rektorat pasti berada dalam sistem. Tapi menunjukkan keberpihakannya, masih bisa pada si kaya atau si miskin, si nekolim atau marhaen, borjuis atau proletar.
Sementara itu pilihan kita dua, diam ditindas atau BANGKIT MELAWAN!
Baca Juga: Inilah 11 pemain terbaik yang menjadi susunan pemain terbaik di pekan ke-20 BRI Liga 1
Rebut wacana publik itu, ramaikan media sebagai jalan. Unggah keluh kesahmu, tagar jangan lupa disematkan:
Oleh karenanya marilah menaikan tagar #UniversitasGagalMerakyat agar para petinggi sadar bahwa mereka sedang menodai apa yang sudah di jaga semenjak dahulu.
Rebut wacana publik itu, ramaikan media sebagai jalan. Unggah keluh kesahmu, tagar jangan lupa disematkan: