JAKARTA INSIDER - Siapa yang tak kenal nama Ignatius Jonan. Di tangan dinginnya wajah kereta api berubah total.
Pernah menjabat dua kali Menteri Perhubungan di era Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo, Jonan mampu memberi layanan memuaskan untuk warga yang menggunakan kereta api.
Hal ini terlihat dari salah satu tread Puspita Insan Kamil @PuspitaKami, dilihat pada Sabtu (28/1/2023).
Menurut netizen di akun Twitter ini, saat PT KAI dipegang Jonan hal revolusioner yang beliau lakukan adalah menghapus kasta Jakarta Bogor.
Sehingga semua orang dari kelas sosial bisa bertemu di gerbong yang sama. Ini merupakan fenomena psikologi sosial yang luar biasa.
Baca Juga: Burung Ilham Wahyudi sempat tak bisa berkicau, rekening BCA diblokir KPK
"Mari kita akui dahulu kelas sosial berpengaruh banyak dalam cara pikir dan perilaku, dan setelah KRL hanya punya 1 jenis gerbong, pedagang keliling sudah tak bisa masuk gerbong, dan orang dari kelas atas harus berkompromi sama perilaku orang lain yang mungkin gak sesuai standarnya," ujar Puspita di tweetnya, yang ia tulis setahun lalu.
Tahun berlalu, dinamika equilibrium kelompok tercapai, sebut Puspita.
Sudah tak ada lagi orang makan seenaknya di gerbong dan sampahnya dibuang begitu saja.
Orang mengantri dengan tertib dan baik di pintu dan lainnya. Tercipta satu kelas baru yang lebih egaliter dan tertata.
Istilahnya, kelompok sudah mencapai norming.
Fenomena ini terjadi di media sosial. Tak ada lagi IG utk SEC A, B, C. Semuanya tumpah jadi satu.
Jadinya, ada pertikaian misal 'jgn post makanan enak, kasihan yg baru di-PHK'. Atau ketika seseorang gembira berhasil beli mobil, ada yg blg 'yailah baru nyetir aja seumur hidup'.