Pada tahun 2020, ada sekitar 3.040 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang melakukan perjalanan laut. Sekitar 39 kapal mendarat di berbagai negara, terutama Myanmar, Malaysia, Indonesia tepatnya pesisir Selat Malaka, Aceh, serta Bangladesh.
Selama dua bulan terakhir di tahun 2022, empat kapal yang mengangkut 450 lebih warga Rohingya tiba di Pidie dan Aceh Utara, Aceh, Indonesia.
Satu kapal yang membawa 100 warga Rohingya berlabuh di Sri Lanka.
Satu kapal lagi dengan sekitar 180 migran dikhawatirkan tenggelam pada awal Desember tahun 2022 yang lalu.
Baca Juga: Umumkan persiapan jalur mudik Lebaran 2023, Instagram Polri dibanjiri protes soal Sambo
Anak-anak, remaja dan kaum perempuan sangat rentan menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).
Anak-anak dan perempuan yang kehilangan kedua orang tua atau suaminya, akibat kekerasan dan kekejaman, menyeberangi lautan tanpa pendamping.
Mereka sangat rentan mengalami kekerasan seksual dan perbudakan.
Pada tahun ini, akan digelar Bali Process yang menjadi forum untuk dialog kebijakan, berbagi informasi, dan kerja sama untuk mengatasi penyelundupan orang, perdagangan manusia dan hal-hal yang terkait dengan kejahatan transnasional pada Februari mendatang.***