JAKARTA INSIDER - Inilah gambaran negara yang sedang melakukan kebijakan operasi militer, hingga berdampak kepada arus informasi masuk yang dapat diakses warganya melalui media sosial (medsos), termasuk aplikasi terbesar untuk akses layanan tayangan video, YouTube.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari kantor berita TASS, Rabu (18/1/2023), praktisi media dan eksekutif muda CEO Gazprom Media, Alexander Zharov dalam sebuah wawancara dengan RBC mengatakan bahwa medsos dan YouTube dapat diblokir di Rusia jika layanan videonya melanggar hukum.
"Jika platform (red: YouTube) secara sistematis dan sengaja melanggar undang-undang Rusia, masalah pemblokiran layak dipertimbangkan," prediksi Zharov.
Baca Juga: Aktor tampan Rusia ini siap berjuang membela Ukraina, akui benci Putin
Saat ini, di Rusia mulai viral penggunaan aplikasi dan platform sejenis YouTube, namanya Rutube.
Disinyalir oleh Zharov, platform dan aplikasi Rutube bukanlah pengganti YouTube dalam persaingan dan inovasi teknologi media.
Zharov menengarai, pemblokiran medsos dan aplikasi YouTube di Rusia dapat dipertimbangkan jika layanan hosting videonya, secara sistematis dan sengaja melanggar undang-undang Rusia.
"YouTube adalah aplikasi video global. Berkembang bersama Google; memiliki jaringan yang telah berkembang pesat selama delapan tahun. Anda tinggal mengatakan, dan dengan cepat Anda diberi tahu tautan yang Anda inginkan," kata Zharov.
"Jika YouTube diblokir, beberapa pengguna akan beralih ke layanan VPN untuk terus melihat konten video, sementara yang lain tidak akan beralih ke (aplikasi platform) mana pun," katanya.
Kementerian Pengembangan Digital Rusia mengatakan pada 18 Oktober 2022 tahun lalu, tidak ada rencana untuk memblokir platform hosting video di Rusia.***
Artikel Terkait
Para orang tua jangan lengah! Waspadai tanda-tanda gangguan ginjal akut pada anak, cek sebelum terlambat
5 Cara terbaik menikmati Kue Keranjang, dibikin ongol-ongol dicampur kelapa parut hingga jadi isian roti
Terima kabar duka dari Ukraina, Joe Biden ucapkan bela sungkawa
Kenakan baju tahanan, Ferry Irawan menyesali perbuatannya dan menangis tersedu-sedu di hadapan awak media
Ridwan Kamil masuk Partai Golkar bukan semata-mata ambisi politik, bakal dipasangkan dengan Airlangga Hartarto