JAKARTA INSIDER - Pangeran Harry dari kerajaan Inggris baru baru ini kembali menuai kontroversi.
Setelah konflik bersama kakak kandungnya Pangeran William, Pangeran Harry kembali dikecam oleh Inggris dan Taliban.
Dalam bukunya yang segera rilis berjudul " Spare ", Pangeran Harry mengatakan kisahnya semasa bertugas menjadi pilot pesawat tempur di Afghanistan.
Pangeran Harry juga mengatakan bahwa selain bertugas menjadi pilot pesawat tempur, dia juga membunuh 25 anggota aktif Taliban.
Pengakuan Pangeran Harry tersebut menuai kecaman dan ujaran kebencian dari pihak Taliban dan militer Inggris.
Seorang mantan Komandan Pasukan Angkatan Darat Inggris Kolonel Richard Kemp mengatakan bahwasanya Harry membuat semua kacau.
Kolonel Richard Kemp mengatakan militer Inggris berada dalam bahaya akibat ulah Pangeran Harry.
Tak hanya militer Inggris, pejabat senior Taliban juga mengecam perbuatan dan pengakuan Pangeran Harry.