JAKARTA INSIDER - Rusia semakin gencar melakukan serangan kepada Ukraina.
Hal ini berimbas dari perjanjian damai yang diajukan Rusia ditolak secara terang-terangan oleh Ukraina dan para sekutu barat mereka.
Ukraina menolak perjanjian damai Rusia dan menuntut Rusia untuk mengembalikan semua wilayah yang telah dikuasai serta meminta ganti rugi atas semua kerusakan yang terjadi di Ukraina sebagai akibat invasi yang dilakukan Rusia.
Baca Juga: Putin ngamuk! Rekrut ratusan mantan pasukan elite Afghanistan untuk bantai Ukraina
Tentu hal tersebut membuat presiden Rusia Vladimir Putin naik pitam.
Melalui Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rusia memberikan ultimatum kepada Ukraina, namun Ultimatum ini tidak digubris oleh Ukraina.
Akhirnya Rusia melancarkan serangan ke kota Kyiv sebagai bentuk ancaman atas ultimatum yang tak digubris oleh Ukraina.
Untuk menambah amunisi, tersiar kabar bahwa Rusia telah mempersiapkan jet-jet tempur mereka yang dilengkapi dengan Rudal hipersonik terbaru.
Rusia terus mengembangkan peralatan militer mereka untuk dapat memenangkan perang melawan Ukraina.
Rudal hipersonik yang super canggih ini diklaim memiliki kecepatan yang sangat tinggi.
Baca Juga: PPP curhat Sandiaga Uno tak jadi pindah ke lain hati, masih kader Partai Gerindra
Sehingga rudal jelajah hipersonik terbaru ini, dijamin akan sangat susah untuk dijatuhkan jika dibandingkan dengan rudal jelajah lainnya.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa Ukraina dibuat tak berdaya untuk menghalau serangan yang dilakukan oleh rudal hipersonik sebelumnya yaitu kinzhal KH-47M2.