JAKARTA INSIDER - Meski ada relawan mendukung wacana 3 periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, namun Sekjen Pro Jokowi (Projo) Handoko mengklaim menolak.
Menurut Handoko, di kalangan relawan ada suara terpecah antara mendukung 3 periode dan sebagian menolak.
"Ada kawan-kawan relawan yang mendukung 3 periode, kami juga akui itu. Ada juga yang menginginkan Pak Jokowi terus, ada yang bagi mereka presiden itu Pak Jokowi terus," kata Handoko kepada awak media di Kantor Projo, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga: Ketua Komnas HAM: Jika KUHP baru dipakai, otak pelanggaran HAM berat bakal sulit diproses hukum dan dibui!
Namun Handoko menegaskan sikap Projo tetap menolak wacana 3 periode itu.
Alasannya karena bertentangan dengan konstitusi dan nilai demokrasi.
"Bahwa gagasan itu kami nilai bertentangan dengan konstitusi, bertentangan dengan demokrasi," ucapnya.
Handoko menilai memang sejatinya ada banyak relawan yang menyetujui wacana itu.
Baca Juga: Kementerian PPPA kutuk keras penganiayaan seorang bapak terhadap anak kandungnya yang videonya viral
Dalam 12 kali hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar Projo, masih terdapat 2 daerah yang menempatkan Jokowi di posisi atas survei capres.
"Dari 12 kali Musra yang kita gelar, memang ada dua yang menempatkan Pak Jokowi di posisi paling atas. Itu waktu di Bandung, Jawa Barat sama di Kupang, di NTT," sebutnya.
Kendati demikian, Handoko menegaskan hal yang terpenting yakni bagaimana pemilu dimaknai sebagai konsolidasi demokrasi untuk memunculkan regenerasi.
Baca Juga: Cara sederhana turunkan berat badan dengan waktu yang singkat ala dr Zaidul Akbar
"Hal yang lebih penting bagi kami, yaitu bagaimana tetap Pemilu dimaknai sebagai sebuah konsolidasi demokrasi yang kemudian akan memunculkan sebuah regenerasi," ujarnya.